Tab Menu

Minggu, 14 Mei 2017

Tentang Kamu - Tere Liye

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu,
itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.
Cinta memang tidak perlu ditemukan,
cintalah yang akan menemukan kita.

Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali,
aku tidak akan menangis karena sesuatu telah
berakhir, tapi aku akan tersenyum karena
sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi.
Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. 
Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.

Tentang Kamu

Tere Liye
Republika
Cetakan Ketujuh, Februari 2017
vi + 524 halaman; 13,5x20,5 cm

Quote:
Terima kasih atas pelajaran tentang keteguhan. Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi dan lagi setelah gagal tersebut.

Kenapa orang mudah sekali mengkhianati? Bukankah dalam hidup ini kejujuran adalah hal penting?

Jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru.

Saat kita telah berhasil melupakan sesuatu, bukan berarti itu benar-benar telah lupa begitu saja, boleh jadi masih ada yang mengingatnya.

Dalam kehidupan, masa sekarang dan masa depan jauh lebih penting, karena masa lalu, sehebat apapun itu telah tertinggal di belakang.

"Kamu tahu Sri, kenapa aku baru menikah di usia tiga puluh sembilan tahun?"
"Karena kamu laki-laki pemalu."
"Bukan Sri. Melainkan agar kita bisa bertemu dan menikah."

Aku tidak akan menangis sedih karena semua berakhir, aku akan tersenyum bahagia karena semua hal itu pernah terjadi.

Dalam kisah hidupnya di London, Hakan tokoh utamanya. Bukan tentangnya. Hakan yang menumpang bus rute 16 hanya untuk bertemu dengannya selama lima menit. Hakan yang selalu riang, tidak pernah kehabisan energi positif - meski istrinya sedang bermuram durja tanpa alasan. Hakan yang akan mengalah, mendengarkan, melupakan kebahagiaan sendiri demi istrinya bahagia.

Tanda tangan asli Tere Liye