Tab Menu

Minggu, 25 September 2016

Cerita Kehamilan Part 3 - Keguguran

     Semakin hari flek yang saya alami tidak kunjung berkurang, malah semakin bertambah banyak dan memerah seperti warna darah haid. Namun selama itu, saya tidak pernah merasakan sakit atau apa.
     Hari itu, Kamis 22 Septermber 2016, hari paling kelabu. Saya hanya merasa darah yang keluar semakin banyak dan merah. Baru saat suami pulang, saya sedikit mulai merasakan sakit pada perut saya. Saya hanya beranggapan mungkin itu karena efek darah yang keluar itu. Hingga akhirnya setelah kami selesai sholat magrib berjamaah, saya semakin merasa tidak enak, ingin segera ke kamar mandi, saat berdiri itu saya melihat darah yang masih segar tembus ke tempat tidur. Kami sangat kaget. Suami langsung mengajak saya untuk bergegas ke dokter, karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun saya tidak mungkin ke dokter dengan keadaan seperti ini. Saya ijin untuk bersih-bersih dulu. Dan hal yang tidak kami inginkan itu benar-benar terjadi. Gumpalan darah sekitar sebesar jempol tangan keluar dari vagina saya. Seketika itu saya teriak dan menangis sejadi-jadinya. Saya belum siap untuk benar-benar kehilangan calon anak kami. Dan darah pun mengucur semakin banyak. Butuh beberapa saat, suami untuk menenangkan saya. Saya benar-benar tidak siap.
     Akhirnya setelah saya bersih-bersih kami langsung pergi ke RS JMC. Kebetulan malam itu Dr. Mariza sedang praktik. Setelah menunggu cukup lama, kami akhirnya masuk ke ruangan dokter sekitar pukul 20.30. (mengingatkan cerita sebelumnya, saya seharusnya kembali ke dokter hari sabtu 24 september 2016, namun saya sudah kembali ke dokter pada hari kamis) Dokter langsung bertanya, ada apa bu? tambah parah? Saya jawab iya dok, malahan tadi keluar gumpalan, darah yang keluar jg sangat banyak. Dokter bilang, kita USG bawah dulu ya bu. Saya kaget, dan menjawab, tapi dok, darahnya keluar gak bisa berhenti. Mana mungkin bisa diperiksa dari bawah? Dokter menjawab, gak papa. kalau tidak begitu hasilnya kurang jelas. Akhirnya saya pasrah.
     Dan benar, seperti yang tidak kami inginkan, dokter mengatakan janin saya sudah tidak ada. Tidak dapat dipastikan apakah yang sudah keluar pada saat kami masih dirumah, atau yang akan saya ceritakan setelah ini. Kemudian dokter meminta pindah ke ruang tindakan di sebelah, karena saya mau dibersihkan dan dimasukkan obat untuk merangsang kontraksi rahim, agar bisa membersihkan sisa-sisa jaringan yang menempel tanpa harus di kuret. Saya jujur merasa tidak enak karena darah saya sampai di tempat tidur pemeriksaan.
     Saat itu juga saya hanya bisa pasrah dan tidak keluar air mata sedikit pun. Saya berpindah ke ruang tindakan, suster menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Saat dokter periksa, ternyata ada gumpalan yang jauh lebih besar yang akan keluar. Dokter berusaha untuk mengeluarkan gumpalan itu, sampai perut saya juga ikut ditekan oleh suster agar gumpalan itu keluar. Benar-benar besar, berukuran sekitar hati ayam, warnanya merah segar permukaannya halus sekali. Setelah ditunjukkan oleh suster, kemudian gumpalan itu dibuang. Setelah sampai dirumah, saya menyesal kenapa tidak saya minta untuk dibawa pulang?
     Setelah bersih, kembali ke ruang pemeriksaan. Dokter menjelaskan bahwa saya tidak jadi diberi obat, karena pendarahan sedang keluar banyak-banyaknya. Saya diminta untuk bersabar. Mungkin rejekinya belum sekarang, insyaallah nanti akan diganti lagi. Saya hanya mengangguk mengiyakan. Saya sudah mulai tidak konsen dengan apa yang dikatakan oleh dokter. Perut saya mulai kontraksi, dan itu berlangsung terus tanpa jeda hingga pukul 22.30. Saya diminta untuk kembali lagi hari sabtu, untuk mengecek apakah jaringan-jaringan yang menempel pada rahim saya sudah bersih atau belum. Jika sudah bersih, saya tidak perlu dikuret, sedangkan jika belum bersih, maka harus dikuret. Dokter juga berpesan supaya saya beraktifitas seperti biasa agar dapat memicu rahim kontraksi dan membersihkan dirinya sendiri.
     Kami sampai dirumah sekitar pukul 21.15. Dan setelah sampai dirumah, kontraksi itu benar-benar hebat. Sakitnya sampai tembus ke pinggang, rasanya sama sekali tidak enak. Tidak ada posisi yang bisa mengurangi sakitnya. Ditambah lagi dengan kepala saya yang sedikit kliyengan. Mungkin itu karena saya mengalami pendarahan yang banyak, sehingga saya kurang darah. Saya terus berusaha untuk tidur disela-sela kesakitan yang saya rasakan. Hingga akhirnya saya bisa tertidur sekitar 1 jam, dan terbangun sekitar pukul 11 malam, dan baru bisa tidur kembali sekitar pukul 2 dini hari karena sakitnya datang lagi, namun dengan tingkat yang lebih ringan. Kemudian terus sakit hingga jumat malam.
     Jumat pagi bangun tidur, akhirnya keluar lagi gumpalan sebesar gumpalan semalam, tapi dengan permukaan yang tidak sehalus itu dan warnanya merah keputihan, bukan merah segar, Saat sore harinya saya juga memegang seperti ada yang mau keluar lagi gumpalannya, namun hingga sabtu pagi ke dokter, belum juga keluar lagi. Akhirnya setelah saya ceritakan ke dokter, dokter memeriksanya dan dapat mengeluarkan gumpalan yang saya jelaskan tadi. Tidak terlalu besar, warnanya juga seperti yang keluar kemarin pagi. Mungkin itu sisanya kemarin yang belum keluar.
     Dari hasil USG hari Sabtu kemarin, terlihat bahwa abortusnya sudah komplit, alias jaringan-jaringannya sudah bersih, jadi tidak perlu dikuret. Hanya tinggal darah saja, kemungkinan saya akan tetap mengeluarkan darah selama 1 minggu, seperti nifas kata dokter. Namun rahim saya belum kembali ke bentuk semula masih terbuka. Butuh waktu hingga akhirnya rahim saya kembali ke bentuk semula. Saya hanya diberi obat untuk membersihkan darah di rahim saya, dan diminta kembali lagi ke dokter 2 minggu lagi.
Kondisi rahim pasca keguguran
     Harus tetap semangat meskipun berat, harus yakin bahwa Allah sudah menyiapkan yang lebih baik.
Terima kasih sudah membaca, semoga bisa bermanfaat bagi orang lain.

Minggu, 18 September 2016

Cerita Kehamilan Part 2 - Janin Tidak Berkembang

     Sejak 3 hari terakhir, saya mengalami flek. Awalnya hanya kekuningan, lama-lama semakin kecoklatan. Karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya saya dan suami segera pergi ke dokter. Kami tidak lagi ke RS KMC, dikarenakan jika kita ingin periksa ke KMC harus melakukan perjanjian dulu dan dokter hanya dibatasi 10 pasien. Jadi karena saya belum melakukan perjanjian, kami memutuskan untuk datang ke RS JMC, kita bisa kapan saja datang, selama ada dokter praktik.
     Di JMC, saya memilih untuk bertemu dengan Dr. Mariza, SpOG. Beliau sabar, keibuan dan menjawab semua pertanyaan kami dengan baik, namun ada satu hal yang kurang berkenan, nanti akan saya ceritakan. Saya katakan pada dokter bahwa saya sudah 3 hari mengalami flek. Seperti dokter-dokter yang lain saya selalu ditanya kapan terakhir haid. Berdasarkan perhitungan terakhir haid, kehamilan saya masuk 10 minggu, namun jika mengacu pada pemeriksaan dengan Dr. Dwi sebelumnya, kehamilan saya baru masuk 8 minggu. Kemudian dokter meminta saya bersedia di USG.
     Dengan USG perut ini, terlihat bakal janin saya. Namun dikatakan tidak terlalu jelas. Kemudian saya diminta untuk USG Transvagina. Dari situ bakal janin saya terlihat jelas. Namun ada sedikit masalah. Jika seharusnya usia kehamilan saya 8 minggu, maka seharusnya sudah tampak detak jantung janin. Namun dari hasil USG ini belum tampak detak jantungnya. Sedangkan dari ukuran kantong dan bakal janin, dokter mengatakan masih berusia 5 minggu. Pertanyaan saya, kok bisa? kan dari periksa sebelumnya sudah berjarak 4 minggu, kenapa hanya bertambah 1 minggu saja. Dokter juga tanya apakah haid saya tidak teratur? Dikatakan itu juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
CRL (ukuran janin) 0,76 cm
    Dokter juga mengatakan, bisa jadi janin saya tidak berkembang. Itu yang saya tidak suka. Saya diminta untuk kembali kontrol minggu depan untuk mengetahui perkembangannya. Minggu depan, ukuran janin saya harus sudah lebih besar dan tampak detak jantungnya. Jika tidak, berarti benar janin saya tidak berkembang dan tentunya harus dikuret agar tidak menimbulkan masalah baru. Saat itu juga saya merasa down. Seharusnya saya senang karena kehamilan saya masuk usia 8 minggu, tapi ternyata janin saya masih tetap berusia 5 minggu. Apa yang salah?
     Dikatakan oleh dokter, kemungkinan saat terjadi pembuahan, sperma dan sel telur kami yang bertemu adalah bibit yang kurang baik, sehingga bisa menimbulkan janin tidak berkembang, atau juga karena kromosom kami. (Jika ingin tahu penjelasan tentang janin tidak berkembang bisa baca di sini) Saya hanya dianjurkan untuk mengkonsumsi obat penguat rahim dan asam folat, agar tetap menjaga kehamilan saya. Kemudian kami pulang dengan perasaan yang cukup terpukul.

Minggu, 21 Agustus 2016

Cerita Kehamilan Part 1 - Periksa Perdana

     Saya sudah tidak sabar untuk melihat perkembangan kehamilan saya. Akhirnya kemarin saya pergi ke RS Kemang Medical Care. Di sana saya diperiksa oleh Dr. Dwi Nurriana, SpOG. Berdasarkan perhitungan dari Haid terakhir, seharusnya kehamilan saya sudah berumur 6 minggu 4 hari. Namun berdasarkan hasil USG yang dilakukan dokter, usia kehamilan saya masih 4 minggu 3 hari.
     Dokter menentukan usia kehamilan saya berdasarkan ukuran kantong janin saya yang masih berukuran 1,2 cm dan belum tampak calon janinnya. Dokter mengatakan bahwa ini normal, ketidak sesuaian ini bisa disebabkan karena haid saya yang tidak teratur. Sehingga haid saya tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan usia kehamilan saya. Dokter hanya berpesan agar menjaga makan, tidak boleh makan makanan yang mentah atau setengah matang.
     Semangaaat... Bulan depan kita ketemu lagi.. Semoga sehat selalu.

Jumat, 12 Agustus 2016

The Joshua Files

Novel Remaja
The Joshua Files series
The Joshua Files
The Joshua Files

Invisible City

Kota yang Hilang
M.G. Harris
Gramedia Pustaka Utama, Juni 2009

     kau memasuki zona teori konspirasi
Blog ini milik:
     Josh Garcia
Tentang aku:
     Aku anak laki-laki arkeolog Meksiko (Dad) dan dosen sejarah Inggris (Mum)
ENTRY BLOG:
     Beberapa minggu lalu, aku hanyalah cowok biasa. Cowok yang suka mendengarkan Green Day, Arctic Monkeys, dan Nirvana, Cowok yang ikut kelas capoeira dan lumayan jago melancarkan tendangan putar.
     Tapi suatu hari Dad dilaporkan meninggal dalam kecelakaan pesawat, dalam salah satu perjalanannya untuk meneliti sisa-sisa peradapan Maya di Meksiko. Tetapi, benarkah itu kecelakaan? Kenapa email-email terakhir Dad sepertinya menunjukkan sebaliknya?
Invisible City
The Joshua Files #2

Ice Shock

Kejutan di Gunung Es
M.G. Harris
Gramedia Pustaka Utama, Desember 2010

     Josh yakin kematian ayahnya bukan kecelakaan, meskipun tak ada yang mempercayainya. Tetapi kini petunjuk-petunjuk baru berdatangan lewat kartu pos, seakan seseorang bicara padanya dari Veracruz, Meksiko.
     Tak ada jalan lain. Josh harus kembali ke Ek Naab dan menyelidiki semuanya, termasuk misteri Gelas Itzamna, di tengah kejaran Simon Madison- si Nissan Biru.
Ice Shock
The Joshua Files #3

Zero Moment

Titik Nol
M.G. Harris
Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2011

     "Ini belum selesai." Itulah kata-kata terakhir ayah Josh sebelum tewas di gunung bersalju. tapi bagi Josh, semuanya sudah berakhir. Ia sudah menemukan Codex Ix- buku kuno bangsa Maya yanag memuat cara menyelamatkan umat manusia dari supergelombang galaksi pada tahun 2012. Ia juga berhasil mendapatkan Gelang Itzamna- alat yang semestinya berfungsi sebagai mesin waktu.
     Jadi Josh berusaha menjalani kehidupan normal. Tetapi sepertinya bahaya memang tidak pernah meninggalkan Josh. Ketika berada di Brasil untuk mengikuti kejuaraan capoeira, Josh sadar musuh-musuhnya masih terus membuntuti. Dan kali ini, mereka juga mengancam keselamatan ibu serta teman-temannya.
     Josh harus bertindak, dan mungkin saja ini akan menjadi titik nol baginya, awal baru dalam petualangannya mencari kebenaran.
Zero Moment
The Joshua Files #4

Dark Parallel

Dunia Paralel
M.G. Harris
Gramedia Pustaka Utama, Juni 2012

     Selama ini Josh tidak sepenuhnya memahami konsekuensi perjalanan waktu: bahwa hal sekecil apapun bisa mengubah masa lalu sekaligus massa depan, menciptakan dunia paralel yang tak terduga. Sampai ia dijebak dan terlempar ke masa keemasan bangsa Maya kuno- bersama Ixchel!
     kini Josh harus mengatasi berbagai bahaya dalam realitas paralel mengerikan yang muncul di hadapannya, berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan penjelajah waktu misterius. Tetapi, bagi Josh, yang terpenting adalah memastikan Ixchel selamat dalam petualangan mendebarkan ini.
Dark Parallel
The Joshua Files #5

Apocalypse Moon

Bulan Terakhir
M.G. Harris
Gramedia Pustaka Utama, November 2012

     Akhir dunia yang diramalkan bangsa Maya kuno semakin dekat. Kali ini Josh harus mempertaruhkan nyawa dalam misi paling berbahaya- melompat ke masa depan untuk mendapatkan kebenaran seutuhnya. dan ia tiba di masa depan yang suram- ketika rencana untuk menghentikan bencana besar yang menghantam Bumi gagal total.
     Benarkah itu masa depan yang harus dihadapi umat manusia? Di tengah masa penuh kekacauan, bisakah Josh kembali ke garis waktunya sendiri dan .... ke orang-orang yang disayanginya?
Apocalypse Moon

Kamis, 11 Agustus 2016

Jual Buku The Joshua Files #5 Apocalypse Moon-Bulan Terakhir, Underworld-Meg Cabot, Darkest Mercy-Melissa Marr

The Joshua Files #5
Apocalypse Moon - Bulan Terakhir

By: M.G. Harris
Buku Kelima/Terakhir dari serial The Joshua Files
Kondisi: Baru-Segel
Harga: Rp 35.000

Sinopsis:
     Akhir dunia yang diramalkan bangsa Maya kuno semakin dekat. Kali ini Josh harus mempertaruhkan nyawa dalam misi paling berbahaya- melompat ke masa depan untuk mendapatkan kebenaran seutuhnya. dan ia tiba di masa depan yang suram- ketika rencana untuk menghentikan bencana besar yang menghantam Bumi gagal total.
     Benarkah itu masa depan yang harus dihadapi umat manusia? Di tengah masa penuh kekacauan, bisakah Josh kembali ke garis waktunya sendiri dan .... ke orang-orang yang disayanginya?

Apocalypsse Moon

Underworld

By: Meg Cabot
Buku Kedua, Lanjutan Abandon
Kondisi: Baru/Segel
Harga: Rp 37.000

Sinopsis:
     Pierce Oliviera dibawaoleh John hayden ke alam yang temaram, tempat jiwa-jiwa berpulang menunggu sebelum bertolak mengarungi perjalanan akhir mereka: Underworld.
     John mengatakan itu demi melindungi Pierce dari kaum Fury yang bertekad membalas dendam pada cowok itu. Tetapi mungkin John punya rencana lain.
     Dan meski menyadari dirinya mungkin aman di Underworld, Pierce tahu orang-orang yang dikasihinya di luar sana terancam bahaya. Bisakah Pierce meyakinkan John untuk melepaskannya demi menyelamatkan seorang anggota keluarganya? Dan apakah harga yang diminta John ternyata terlalu tinggi bagi Pierce?
Underworld

Darkest Mercy-Kekasih yang Terkelam

By: Melissa Marr
Buku Kelima/Terakhir dari serial Wicked Lovely
Kondisi: Baru/Segel
Harga: Rp 38.000

Sinopsis:
     Raja Musim Panas hilang. Kerajaan Kegelapan luluh lantak. Dan ada sosok asing mematikan yang menghantui jalanan Huntsdale...
     Aislinn mencari rajanya yang pergi dan merindukan Seth. Keenan harus memilih antara sang ratu baru atau kekasih lamanya, juga harus bersiap menghadapi perang. Donia mendambakan gairah berapi-api dan menyiapkan Kerajaan Musim Dingin menghadapi pertempuran. Dan Seth, sang penerus Raja Agung, akan melakukan kesalahan yang dapat merenggut nyawanya.
     Cinta, keputusasaan, dan penghianatan menyelimuti Kerajaan-kerajaan Faery, dan dalam kisah penutup seri Wicked Lovely ini, akan ada yang menang dan akan ada yang kehilangan segalanya.
Darkest Mercy

Silakan kunjungi Instagram: ink_book_fashion

Selasa, 09 Agustus 2016

Kado Terindah dari Sang Pencipta

     Dua hari yang lalu,tidak biasanya migran saya kambuh. Tiba-tiba saat bangun tidur, pandangan saya kabur. Tidak bisa membaca tulisan dengan jelas. Sudah saya kucek-kucek mata saya, bahkan hingga senam mata, tetap saja kabur. Tiba-tiba saya teringat, bahwa saya dulu jika akan migran, begitulah tandanya. Tidak lama berselang, kepala bagian kiri saya sangat sakit. Dan benarlah, saya migran. Sakit yang sudah setahun lebih tidak menghinggapi saya.
     Seharian saya hanya di atas tempat tidur. meskipun pada sore harinya migran itu telah pergi, namun sisa-sisa pusingnya masih cukup terasa. Serta badan juga masih sangat lemah.
     Senin, 8 Agustus 2016, saya masih terbaring di atas tempat tidur hingga sekitar pukul 11.00 siang. Kepala saya masih sedikit pusing dan badan masih lemah. Hari ini juga bertepatan dengan hari ke-33 sesuai dengan kalender haid saya. Bulan kemarin, haid saya juga datang terlambat, namun hingga beberapa kali dilakukan tes, tetap saja negatif. Siang ini, seusai bangun tidur, saya meraih HP saya. Saya masih malas-malasan untuk beranjak dari tempat tidur. Saya masih menyempatkan diri untuk mengakses halaman FB saya. Dan foto teratas dalam halaman FB saya adalah foto hasil test pack positif teman saya. Artinya dia hamil anak keduanya.
     Saya ingat, hingga hari ini saya belum kedatangan haid. Apa salahnya jika ikut di tes. Kebetulan saya juga ada hasrat untuk buang air kecil, meskipun ini kali kedua setelah tadi subuh yang pertama. Kalau memang ini jalannya pasti akan ditunjukkan, itu pikir saya. Saya segera ambil test pack dan menuju ke kamar mandi. Badan saya masih gemetar untuk bangun. Yang lebih membuat saya gemetar, saya mendapatkan hasil tes saya 2 garis.
Hasil Test pack Tanggal 8 Agustus 2016
     Saya benar-benar tidak percaya. Saya segera kembali ke kamar, memfotonya dan mengirimkannya kepada suami. Namun hingga pukul 12.30 tidak ada respon darinya, karena dia sedang istirahat dan tidak membawa HP. Barulah setelah dia kembali ke mejanya, dia langsung menelepon, meyakinkan saya tentang hasil yang baru saja saya terima.
     Ini sungguh diluar dugaan. Karena jika mengingat hasil-hasil pemeriksaan saya, kemungkinan saya hamil masih sangat kecil. Antibodi tubuh saya terhadap sperma suami sangat tinggi. Selain itu, baru 3 minggu yang lalu saya melakukan HSG, dimana rahim saya terkena sinar radiasi. Ditambah lagi, sehari setelah HSG, saya harus pulang kampung sendirian selama seminggu. Saya baru bertemu dengan suami selama 2 minggu, atau tepatnya sejak hari ke-18 kalender haid saya. Sakit tidak percayanya, saya sampai mengulang tes hingga 2 kali.
     Hanya dengan kebesaran Sang Penciptalah semua ini bisa terjadi. Ketika kami berdua sudah pasrah, bahkan kami sedang menunggu haid saya bulan ini, karena akan menjadwalkan Histeroskopi dan konsultasi ke dr. Marly, tapi Allah berkehendak lain. Allah memberikan calon malaikat di dalam rahim saya. Hari ini, setelah 2 tahun 10 bulan Allah menjawab doa kami. Tidak ada yang mustahil untuk Allah. Asal kita mau terus berusaha dan berdoa padaNya, niscaya Allah pasti akan mengabulkan. Entah itu kapan waktunya. Allah tahu yang terbaik untuk kita.
     Bagi saudara-saudariku diluar sana yang sedang menunggu momongan, jangan pernah putus asa. Teruslah berusaha dan berdoa pada Sang Pencipta. Niscaya Dia akan menjawab doa-doamu. Tetap semangat... Semoga sukses.

Minggu, 17 Juli 2016

ProgMil Part 6 - HSG

     Kemarin, 16 Juli 2016 sesuai dengan perjanjian yang sudah kami buat, saya akan melakukan HSG sekitar pukul 19.30. Sore harinya saya kembali menelepon pihak Radiologi RS Hermina untuk melakukan konfirmasi, memastikan bahwa dokter yang akan menangani saya ada. Pihak RS menjawab iya, dan saya diminta untuk datang jam 20.00, karena biasanya dokter baru datang sekitar jam itu.
     Kami memutuskan untuk mengendarai motor untuk sampai ke RS. Sebagai pertimbangan, pasti nanti selesainya lumayan malam, takut tidak ada becak untuk menuju ke stasiun. Selain itu jaga-jaga jikalau setelah HSG saya mengalami sakit, seperti cerita-cerita banyak orang, karena jarang sekali jika kita naik KRL akan mendapat tempat duduk.
     Kami sampai di RS Hermina tepat jam 20.00. Kami langsung menuju bagian Radiologi di lantai 2. Saya menyerahkan surat pengantar dari dokter, kemudian saya diberikan resep untuk ditebus di apotik di lantai 3. Resep obat yang diberikan tidak banyak, hanya 3 macam, diantaranya Asam mefenamat, Ciprofloxacin (antibiotik, diminum setelah HSG), serta 1 buah obat yang akan dimasukkan *maaf ke anus sebelum tindakan, lupa tidak sempat menghafal namanya. Berdasarkan arahan teman yang sudah pernah HSG, supaya membawa sendiri Asam mefenamat, karena untuk menghindari Apotik RS yang selalu ramai. Namun ternyata masih ada obat-obat lain yang harus ditebus.
     Ketika saya menerima resep itu, saya diberitahu bahwa dokter yang akan menangani saya belum datang. Selain itu, terdapat antrian pasien yang juga akan melakukan pemeriksaan di bagian radiologi. Jadi kemungkinan saya akan baru ditangani sekitar jam 21.00. Hingga waktu yang beritahukan, ternyata dokter masih belum selesai menangani pasien lain. Pada saat menunggu antrian, saya sempat dipanggil untuk menandatangani surat pernyataan bahwa saya bersedia melakukan HSG.
     Dan sekitar jam 21.20, tibalah giliran saya. Saya dipanggil oleh petugas radiologi. Gugup, takut sakit dan malu jika memang petugasnya laki-laki. Masuk ke ruangan, saya diberi pakaian khusus dan diminta untuk ganti pakaian. Setelah selesai ganti, saya sempat tanya ke petugas itu, apakah tidak ada petugas perempuan yang bertugas saat ini? Dia menjawab tidak ada, tapi yang melegakan, dia berkata bahwa dia hanya akan bertugas untuk memfoto saya saja, sedangkan semua tindakan akan dilakukan oleh dokter.
     Tidak lama setelahnya, sang dokter datang. Dokternya perempuan, orangnya sangat baik, kalem, dan ramah, mungkin usianya sekitar 50 tahun. Dari hasil percakapan kami, ternyata beliau orang Jogja.
     Saya diminta untuk tiduran santai diranjang foto (mungkin lebih tepatnya disebut meja foto karena bentuknya lebih mirip dengan mesin fotokopi), sembari beliau menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Setelah siap semua, saya diminta mendekat beliau diujung meja, sambil *maaf ngangkang. Yang pertama beliau lakukan adalah memasukkan obat yang saya tebus di apotik tadi *maaf ke anus. Cukup sakit, karena mungkin dilakukan oleh orang lain. Kemudian dokter mengolesi vagina saya dengan cairan yang warnanya mirip seperti Betadine (sepertinya benar), rasanya dingin. Kemudian dokter memasang Spekulum ke vagina saya. Setelah itu dokter memasang kateter ke dalam uterus saya, yang nantinya untuk memasukkan cairan kontras.
     Setelah pemasangan kateter selesai, dokter menyuntikkan cairan kontras yang pertama, kemudian di foto oleh petugas radiologi. Selanjutnya saya ditanya apakah saya sudah merasa sakit perut/mules, saya jawab belum. Kemudian setelah suntikan cairan kontras yang kedua, saya merasakan sakit, nyeri, mules yang sangat. ingin rasanya saya meringkuk, supaya sakitnya berkurang, tapi itu tidak mungkin dilakukan, karena saya harus difoto untuk kedua kalinya.
     Saya pernah membaca sebuah artikel dari seorang pasien HSG, katanya dia merasakan ada cairan yang keluar dari vaginanya sesaat setelah disuntikkan cairan kontras itu. Setelah hasilnya selesai, ternyata saluran tubanya tersumbat, sehingga cairan yang dimasukkan tadi kembali keluar. Dan rembesan cairan kontras itu juga saya rasakan keluar. Rasanya campur aduk. Apa iya saluran saya juga tersumbat? Saya harus bagaimana? Ingin rasanya saya menangis. Tapi saya bersyukur ditangani oleh dokter yang baik hati, selama proses tindakan, beliau tidak berhenti mengajak saya mengobrol, mungkin tujuannya agar saya lebih rileks.
     Setelah dimasukkan cairan kontras 2 kali dan foto 2 kali, proses HSG selesai. Dokter melepas kateter pada tubuh saya, dan saya diminta untuk bersih-bersih di kamar mandi. Ketika saya bersih-bersih, saya baru menyadari bahwa telah keluar darah dari vagina saya, merah sekali. Kemudian saya pasang pembalut yang sudah saya siapkan dari rumah.
     Keluar dari kamar mandi, saya ditanya petugas, hasilnya akan diambil waktu kontrol ke dr. Marly atau ditunggu malam ini juga. Saya jawab, ditunggu saja. Mengingat saya besoknya, lebih tepatnya nanti malam akan pulang ke Blitar. Saya akan pulang dengan hati tenang jika sudah melihat hasil HSG saya. Apapun itu hasilnya.
     Saya keluar dari ruangan, diminta untuk menunggu sekitar 30 menit. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 22.00. Saya pun kembali pada suami saya di ruang tunggu. Saat itu wajah saya tampak aneh. Tidak tersenyum dan tanpa ekspresi. Pikiran saya campur aduk, takut jika hasilnya tidak sebaik yang diharapkan. Hingga saya sempat meneteskan air mata. Namun bersyukur suami berusaha menenangkan saya. Dia menyuruh saya untuk menceritakan semua proses yang terjadi selama saya didalam ruangan.
     Hingga akhirnya saya dipanggil oleh petugas, dia menyerahkan hasil HSG saya. Hati saya semakin tidak karuan. Tidak sabar saya untuk membuka hasil tersebut. Berikut hasil HSG saya:
Foto Rongsen
Hasil Pembacaan Foto Rongsen
     Saya tidak tahu istilah-istilah dalam lembar hasil tersebut. Yang saya tahu, bahwa kedua saluran tuba saya paten, yang artinya kedua saluran saya terbuka, tidak ada yang tersumbat. Rasanya lega sekali. Meskipun ternyata penjelasan yang lain menerangkan bahwa hasilnya kurang baik. Itu saya ketahui dari hasil saya browsing sana-sini. Saya hanya bisa pasrah. Itu artinya saya akan menemui dr. Marly untuk mengkonsultasikan semua hasil pemeriksaan saya sekaligus untuk pemeriksaan Hysteroskopi.

Berikut ini rincian biaya untuk HSG yang saya lakukan di RS Hermina Bekasi:
1. Obat : Rp 25.800
2. Pemeriksaan Radiologi (HSG+Kontras) : Rp 1.241.000

     Sedikit tambahan, selama tindakan HSG saya hanya merasakan sakit yang luar biasa sesaat setelah dimasukkan cairan kontras yang kedua. Hanya sebentar, mungkin sekitar 2 menit. setelah itu berangsur-angsur hilang sakitnya. Namun hingga pagi ini, saya sedikit merasa kaku pada perut saya, tapi sekali lagi, tidak ada rasa sakit. Bahkan seorang teman saya, selain mengalami seperti saya, dia juga tidak keluar darah setelah tindakan itu. Jadi reaksi setiap orang itu berbeda-beda. Yang terpenting Anda rileks, maka Anda tidak akan merasakan sakit. Jangan terpengaruh dengan pengalaman-pengalaman orang lain, bisa saja Anda berbeda. Semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi orang lain yang membacanya, sampai jumpa pada tulisan saya berikutnya.

Kamis, 02 Juni 2016

ProgMil Part 5 - Pemeriksaan Laboratorium dan Hormon

     Pada hari Sabtu, 28 Mei 2016 saya melakukan cek darah di Lab RSIA Sayyidah. Saya dan suami tiba di RS pukul 9 pagi. Sebelumnya melakukan pengambilan darah, saya diwajibkan untuk puasa selama 10 jam, namun masih boleh untuk minum air putih. Setelah dari bagian pendaftaran, kami menuju ke Lab. Setelah perlengkapan selesai disiapkan, maka saya segera dilakukan pengambilan darah. Rencananya saya akan diambil darah sebanyak 4 botol, seperti gambar di bawah ini.
Botol Penampung Darah
     Dari 4 botol itu, 2 botol darah saat puasa dan 2 botol setelah puasa. Masuklah jarum suntik pertama di siku sebelah kanan. NIHIL. Darah sama sekali tidak ada yang keluar. Sampai ngilu, akhirnya dilepas. Ganti ditusukkan jarum kedua ke siku sebelah kiri, yang masih cukup biru karena pengambilan darah minggu lalu. KELUAAARRR... Namun hanya sedikit, mingkin hanya 1/4 botol dan berhenti. Dikatakan darah saya kental, sehingga saya diberi 1 gelas air putih untuk diminum, tujuannya agar darah saya lebih encer. Dengan segala upaya, namun tetap tidak keluar juga. Akhirnya dilepas lagi. Saya diberi lagi 1 gelas air putih. Kemudian dicari lagi pembuluh darah yang besar, namun tetap saja tidak ketemu. Kemudian dicobalah jarum ketiga di pergelangan tangan kanan. Hanya sedikit sekali keluar darahnya, kemudian berhenti lagi. Kali ini cukup nyeri, karena jarum harus digerak-gerakkan. Entah apa maksudnya. 
Pergelangan tangan hasil pengambilan darah yang ketiga
     Kesimpulannya, dengan puasa ini saya jadi semakin kurang minum, sehingga darah saya terlalu kental. Selain itu, saya harus banyak olahraga angkat beban (gak harus seperti di Gym), agar pembuluh darah saya bisa lebih besar, sehingga mudah dalam pengambilan darah.
     Sebenarnya pengambilan darah pertama saya ini tidak sukses. Karena hanya mendapatkan sekitar 1/4 botol. Namun dikarenakan susahnya keluar darah saya, pihak lab mengatakan bahwa darah saya sudah cukup untuk keperluan tes yang pertama ini. Saya langsung disuruh untuk minum segelas air gula yang sangat manis, kemudian diminta untuk puasa lagi selama 2 jam. Selama 2 jam itu saya harus minum air putih sebanyak mungkin agar mempermudah pengambilan darah kedua saya. dalam waktu 2 jam, saya sudah menghabiskan air sekitar 1 liter, yang menyebabkan saya berkali-kali buang air.
     Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. 2 jam sudah saya menunggu, siap untuk pengambilan darah yang kedua. Semoga kali ini sukses dan lancar. Karena tinggal 1 kemungkinan tempat yang akan digunakan untuk pengambilan darah. Jika tetap saja tidak keluar, saya sudah ditawarkan untuk pengambilan darah di pembuluh kaki, yang katanya itu lebih sakit. Masih diraba-raba untuk memastikan letak pembuluhnya, dan dibilang kecil. Saya harus olahraga kecil dulu sebentar. Kemudian, cuuuuzzz... 1 kali suntikan, langsung keluar dan lancar. Alhamdulillaah....
Sehingga total saya koleksi 4 tusukan jarum di tangan saya, 3 di tangan kanan, dan 1 di tangan kiri.
     Untuk pengambilan hasil, tidak keluar bersamaan. Kata petugas yang menangani saya, untuk hormon AMH lamanya hingga 1 bulan. (saya sempat heran. karena teman-teman saya langsung jadi sore harinya). Akhirnya ditawarkan untuk dikirim via email. Jadi sewaktu-waktu hasilnya sudah jadi, akan dikirim melalui email tersebut. Dan kami mengiyakan.
     Rencananya hari itu saya siangnya langsung konsultasi dengan dr. Indra perihal hasil uji tes Asa saya terhadap sperma suami. Dari tes Asa ini diketahui bahwa Asa saya sangat tinggi yaitu 1:65536 yang kemudian disarankan untuk terapi PLI sebanyak 3x. Namun konsultasi itu urung kami lakukan, karena kami ingin semua tes kami lalui terlebih dahulu. Karena dikhawatirkan, jika kami sudah terlanjur terapi PLI dan tes-tes saya di dr. Marly belum selesai, kemudian diketahui masalah-masalah lain, terapi saya itu sia-sia. Jadi kami memutuskan untuk merampungkan tes-tes saya dulu di dr. Marly untuk memastikan kondisi rahim saya. Jika fix sehat, berarti permasalahannya hanya pada Asa saya, dan bisa lanjut terapi PLI.
Berikut ini hasil tes Asa saya:
Hasil Uji Kemampuan Adaptasi Spermatozoa
(Survival test of Sperma)
Hasil Pemeriksaan Antibodi Anti Sperma (ASA)
Dan berikut rincian tes darah yang saya lakukan:
1. AMH: Rp 750.000
2. Anatest: Rp 570.000
3. Cholesterol HDL: Rp 90.000
4. Cholesterol LDL: Rp 90.000
5. Cholesterol Total: Rp 85.000
6. Prolaktin Perempuan: Rp 310.000
7. Trigliserida: Rp 80.000
8. TTGO: Rp 105.000
     Dari rincian biaya di atas, saya cukup lega karena tidak semahal teman saya referensikan. Namun saya juga cukup khawatir, apakah hasilnya nanti sesuai dengan dr. Marly minta. Mengingat kata teman saya, untuk resistensi insulin dilakukan pengambilan darah sebanyak 3x. Sedangkan saya hanya 2x. (positive thinking saja)

     Daaaan.. kemarin.. Saat suami pulang, dia mengatakan bahwa hasil lab saya sudah dikirim ke email suami. Kok bisa? katanya 1 bulan. Kata suami, pihak sana salah dan mereka minta maaf. Ternyata tidak sampai 1 bulan seperti yang mereka sampaikan kemarin. Berikut ini hasil lab darah saya:


     Cukup mencengangkan dan membuat saya shock. Karena Cholesterol saya sangat tinggi. Bahkan lebih tinggi dibanding Cholesterol suami. Berarti saya harus benar-benar merubah pola makan saya. Tidak boleh lagi mengkonsumsi lemak-lemak.. :-(
Dan seperti dugaan saya kemarin, bahwa hasil tampilan resistensi insulin saya tidak sesuai dengan tampilan resistensi insulin di tempat-tempat lain. Yang saya tahu, hasil resistensi insulin itu menampilkan:
1. Glukosa (a. puasa, b. 1 jam minum glukosa, c. 2 jam minum glukosa); 
2. Insulin (a. puasa, b. 2 jam). 
Mengapa punya saya hanya tampil Glukosa puasa dan Glukosa 2 jam PP? dimana hasil insulin saya? atau saya yang tidak paham? Yang jelas, yang ditampilkan berbeda dengan hasil di tempat-tempat lain. Saya akan konfirmasi ulang ke RS tersebut. Saya tidak mau jika nanti ketika konsultasi di dr. Marly, saya harus mengulang tes lagi dikarenakan hasil yang ditampilkan tidak sesuai dengan yang diminta.

Demikian cerita Progmil saya kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Nantikan cerita Progmil saya berikutnya. Semoga sukseees...

Kamis, 26 Mei 2016

SIM Online

     Dua hari yang lalu, tepatnya hari Selasa, 24 Mei 2016, saya baru saja melakukan perpanjangan SIM saya dari Polres Blitar secara online di SatPas (SIM) Polda Metro Jaya. Sebenarnya, SIM saya baru akan berakhir pada tanggal 22 Juni (tepatnya pas HUT Jakarte). Saya sudah berencana untuk perpanjangan di kampung halaman saya di Blitar. Awal Mei kemarin saya sudah memesan tiket pulang pergi untuk tanggal 17 Juli 2016. Saya beranggapan bahwa aturan waktu perpanjangan SIM yaitu H-14 hingga H+90 dari tanggal berakhirnya SIM tersebut. Namun, baru 1 minggu saya memesan tiket, saya mendapat informasi, bahwasanya aturan tersebut sudah tidak berlaku. Mulai 10 Mei 2016 diberlakukan aturan bahwa "Terlambat perpanjangan SIM hanya sehari, harus membuat baru". WHAATTT!! Kenapa tiba-tiba? Saya shock hingga berhari-hari.
     Dari informasi yang saya baca, peraturan tersebut mengacu pada Telegram Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti, Nomor ST/985/IV/2016 kepada seluruh Kapolda pada 20 April 2016. Peraturan tersebut berlaku terhitung sejak 10 Mei 2016. Sehingga diharapkan, seminggu atau dua minggu sebelum masa berlaku SIM habis, masyarakat bisa memperpanjang SIMnya.
     Saya mencari informasi dari beberapa teman, untuk menanyakan apakah aturan baru tersebut sudah berlaku di Polda Jatim, khususnya Polres Blitar. Berdasarkan 2 orang teman yang saya tanyai, semua menjawab bahwa aturan tersebut sudah berlaku. Artinya saya tidak mungkin baru pulang kampung tanggal 17 Juli untuk perpanjangan. Saya harus me-reschedule tiket saya. Itu juga berarti bahwa 25% harga tiket saya akan hangus. Bagai makan buah simalakama. Jika saya me-reschedule tiket, saya kehilangan 25% tiket saya, dan mendapat tiket yang lebih mahal pula. Jika saya tetap bersikukuh pulang tanggal 17 Juli, maka saya harus mengurus SIM baru yang tentunya akan lebih ribet. :-(
Sumber: http://bipmedia.blogspot.com/2015/12/cara-daftar-baru-sim-online-korlantas.html
     Setelah galau beberapa hari, saya menemukan artikel bahwa perpanjangan SIM daerah di seluruh Indonesia dapat dilakukan secara online di Jakarta. Saya kembali mencari tahu kebenaran berita tersebut. Beberapa teman saya mengatakan bahwa Polres Blitar masih belum online (berarti saya harus pulang). Saya juga menanyakan ke CS Korlantas Polri, melalui email namun tidak ada jawaban. Suami juga mencoba menelepon CS Korlantas Polri namun tidak bisa. Akhirnya suami pergi ke Polda Metro di jalan Gatot Subroto. Di sana di arahkan untuk menanyakan langsung ke SatPas Polda di Daan Mogot (Jauh banget euy). Tidak selesai sampai disitu, suami akhirnya bisa tersambung via chat dengan CS Korlantas Polri, kemudian menanyakan kembali apakah SIM daerah seperti kami bisa perpanjangan online di Jakarta. Jawabannya bisa, namun lebih pastinya kami tetap diarahkan ke SatPas Daan Mogot.
Sumber: https://blognyamitra.files.wordpress.com/2011/10/satpas-polda-metro-jaya.jpg
Lokasi Map SatPas Daan Mogot
     Akhirnya, pada Selasa kemarin saya mencoba untuk menanyakan langsung ke SatPas Daan Mogot. Jika saya bisa perpanjangan online, saya akan perpanjangan online SIM saya di Jakarta (tidak perlu me-reschedule tiket), dan juga menanyakan apakah bisa langsung perpanjangan, mengingat rumah saya jauh dari SatPas. Sedangkan jika tidak bisa perpanjangan online di Jakarta, terpaksa saya harus me-reschedule tiket saya dan perpanjangan di Blitar.
     Dari Pasar Minggu saya berangkat pukul 9 pagi menggunakan Krl (Bogor/Depok-Duri, transit di Duri, kemudian ganti Duri-Tanggerang turun di Taman Kota). Dari stasiun taman kota jalan kaki ke Satpas sekitar 1 Km. Kali ini saya seperti orang hilang. Jalan sendiri sejauh ini, ke tempat baru pula, hanya bermodal gMap.
     Saya langsung menuju gedung SIM. Di depan pintu masuk, ada 2 orang petugas yang berjaga. Hanya orang yang bersangkutan/mengurus SIM yang boleh masuk. Bagi yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk. Karena jika kita masuk gedung, kita akan diberi tanda pengenal "Peserta UJI SIM". Langkah saya terhenti di situ, saya menanyakan bahwa bisakah saya perpanjangan SIM dari Polres Blitar di sini? Orang pertama menjawab, "tidak bisa mbak, yang sudah online hanya kota-kota besar" (yaa saya tahu Blitar kota kecil). Kemudian dilempar ke orang kedua. Beliau meminta SIM saya, kemudian saya tunjukkan SIM saya. Jawaban orang kedua "belum bisa mbak kalau SIMnya dari Kapolres, yang sudah bisa Kapolresta" (langsung lemas) "tapi coba mbak tanya ke loket 22, ini saya saya kasih tanda pengenal" (sedikit muncul seberkas cahaya). Saya masuk gedung dan langsung menuju loket 22. Seperti di depan, saya tanyakan kembali ke petugas loket, sambil menunjukkan SIM saya. Saya diminta untuk menunggu sebentar, karena akan di cek dulu. Tidak lama, petugas loket memberi jawaban bahwa saya bisa perpanjangan di sini. Saya juga bisa langsung perpanjangan hari itu juga. Saya diminta untuk tes kesehatan dulu.
     Dengan langkah yang menggebu-gebu, saya langsung menuju bagian tes kesehatan, mengingat saya sampai di sana sudah pukul 10.30. Apalagi bagian kesehatan antri panjang. Ternyata meskipun antri panjang, ada 2 loket yang tersedia, sehingga saya tidak perlu mengantri lama. Untuk perpanjangan SIM A/C, syarat tes kesehatan adalah fotokopi KTP dan SIM, serta membayar sebesar Rp 25.000. Setelah daftar, saya mendapat Surat Keterangan Sehat, dan diminta untuk menuju ke bagian kesehatan. Di bagian kesehatan, saya di tensi darah dan tes mata. Cepat sekali prosesnya. Tidak ada pengukuran berat dan tinggi badan. Saya jadi bertanya tanya, apakah ini hanya formalitas saja? (no one knows)
     Selesai dari tes kesehatan, saya kembali ke gedung SIM, menuju loket BRI untuk membayar biaya perpanjangan SIM C sebesar Rp 75.000. Sangat cepat, sepertinya sudah dipersiapkan. Kemudian menuju loket pengambilan formulir. Selanjutnya loket asuransi, saya hampir tertahan di loket tersebut karena masa berlaku SIM saya masih satu bulan lagi. Namun akhirnya lanjut. Di loket asuransi membayar biaya sebesar Rp 30.000 dan fotokopi KTP saya diambil. Selanjutnya saya mengisi formulir sebelum akhirnya diserahkan di loket 22/loket perpanjangan SIM A/C. Contoh pengisian formulir juga sudah tersedia di kedua sisi dinding gedung, sehingga kita tidak akan kesulitan.
Asuransi Bhakti Bhayangkara
Sumber: http://cdn-2.tstatic.net/jogja/foto/bank/images/asuransi_1208_20150812_152342.jpg
     Di loket 22, diminta menyerahkan SIM asli dan fotokopi KTP 1 lembar. Kemudian petugas melakukan cross check  data yang saya isi. Setelah itu saya diminta untuk menunggu sebentar dan benar tidak lama saya dipanggil, saya diberi nomor dan disuruh menuju loket 24 untuk foto. (HAAAH sudah mau foto??) Semakin semangat saya menuju bagian foto, karena itulah puncaknya. Saya akan mendapat SIM baru. Saya menunggu sekitar 6 orang. Baju dan kerudung saya sudah basah karena harus jalan kesana kemari. Di bagian foto SIM ini, petugasnya sangat ramah dan humoris, sehingga meskipun antrian tidak terlalu banyak, kami menunggu agak lama, hingga baju saya kembali kering. Tibalah saat saya foto SIM. Pengambilan foto saya sampai dilakukan 2 kali, karena kata bapak petugas, foto saya kelihatan gendut, dari pada saya menyesal karena foto saya tidak enak dipandang, saya diminta mengulangnya. (saya terima kenyataan kok pak)
     Setelah foto, SIM dapat diambil di loket 30, tempatnya di seberang gedung. Saya harus jalan keluar. Finally saya mendapatkan SIM baru, tanpa harus jauh-jauh pulang ke kampung halaman.
Kemudian saya pulang ke rumah dengan jalan yang sama. Cukup lelah, karena saya harus berdiri di Krl dan berjalan jauh, tapi semua itu terbayarkan sudah dengan kelegaan saya mendapat SIM baru yang saya urus sendiri tanpa ditemani siapa pun, tanpa calo pula. :-D

Berikut ini syarat kelengkapan perpanjangan SIM C:

  1. SIM asli
  2. Foto kopi SIM 1 lembar
  3. Foto kopi KTP 2 lembar
  4. Siapkan uang :-P
Sedangkan biaya perpanjangan SIM C:

  • Bank Rp 75.000
  • Tes Kesehatan Rp 25.000
  • Asuransi Rp 30.000

Sabtu, 21 Mei 2016

ProgMil Part 4 - Analisa Sperma II dan Tes ASA

     Hari ini, lebih tepatnya pagi ini, saya dan suami sudah meluncur ke RSIA Sayyidah untuk melakukan Ansper (SA) lagi, untuk melihat perkembangan dari kuantitas dan kualitas dari sperma suami setelah diberikan obat/vitamin sebulan yang lalu.
     Kami tiba di RS pukul 8 pagi. Pagi ini cukup ramai yang akan melakukan tes SA. Kami mendapat urutan keempat. Prosesnya sama, kami mendaftar kemudian diminta untuk ke bagian laboratorium. Di sana kami mengisi biodata yang diperlukan, kemudian setelah menunggu giliran, akhirnya kami memasukin ruangan. Pukul 9, suami sudah selesai dan menyerahkan sperma yang dikeluarkan ke bagian lab.
     Kami kembali menunggu hingga Dr. Indra praktik, yaitu pukul 2 siang. Seperti konsultasi sebelumnya, kami mendapat antrian nomor 2 ke Dr. Indra. Pukul 2 siang, kami mengambil hasil tes SA ke lab, kemudian menyerahkannya ke bagian pendaftaran, untuk disatukan dengan berkas suami, dan kami siap dipanggil ke ruangan dokter. Tidak lama, kami dipanggil dan masuk ke ruang dokter. Dr. Indra sangat ramah, suka guyon (red: bercanda), sehingga membuat kami santai dan tidak tegang di depan dokter.
     Dokter menjelaskan bahwa secara keseluruhan, hasilnya baik, bahkan sangat baik alias terjasi peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Itu artinya obat yang diberikan berhasil. Namun mengapa masih belum hamil juga si istri? Untuk itu saya dianjurkan untuk melakukan tes Asa. Tes ini dilakukan dengan mempertemukan darah istri dengan sperma suami. Bagaimana reaksi dari darah istri? Apakah darah istri anti dengan sperma suami? Dengan tes ini akan diketahui tingkat alergi terhadap sperma suami.
 

     Dan untuk mempertahankan kualitas sperma, kembali diberikan resep obat/vitamin yang sama, namun jenisnya dikurangi. Setelah selesai konsultasi, saya langsung menuju lab lagi untuk pengambilan darah (tes Asa). Darah saya akan didiamkan selama kurang lebih 1 minggu untuk melihat reaksi setelah dicampur dengan sperma suami. Sehingga untuk minggu depan kami harus kembali ke RS lagi untuk pengambilan hasil Asa tes dan konsultasi ke dokter, sekaligus saya juga akan melakukan cek darah ke lab atas anjuran Dr. Marly kemarin. 
Berikut rincian biaya hari ini:
1. Analisa Sperma Lengkap: Rp 475.000
2. Biaya Laboratorium:
    a. Uji Ig E Istri: Rp 230.000
    b. Survival time test: Rp 210.000
    c. Uji HSAaT I-II-III-IV-V: Rp 405.000
    d. Uji Isojima: Rp 115.000
3. Biaya Tindakan: konsultasi dr. Indra: Rp 285.000

Sekian cerita Progmil saya hari ini, semoga bermanfaat bagi pembaca, dan nantikan cerita saya berikutnya.

Analisis Semen atau Analisis Sperma

Apa yang dimaksud dengan “Semen Analisis” (SA)?
     SA (Semen Analisis) adalah pemeriksaan terhadap semen/air mani yang gunanya untuk menilai tingkat kesuburan seorang pria. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik secara kuantitatif atau kualitatif.

Siapa yang perlu melakukan SA?
     Yang perlu melakukan SA adalah pria dari pasangan suami istri yang sudah melalui beberapa kali masa subur dan telah melakukan hubungan seks secara teratur serta tidak ada usaha menunda kehamilan tapi belum ada tanda-tanda kehamilan pada pasangannya.

Apa yang dimaksud dengan SA secara kuantitatif?
     SA kuantitatif adalah pemeriksaan yang dilakukan hanya untuk mengetahui jumlah spermatozoa yang terkandung dalam setiap ejakulat.
Pemeriksaan SA secara kuantitatif saja disebut SA sederhana.

Apa yang dimaksud dengan SA secara kualitatif?
     SA kualitatif adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kualitas/mutu sel spermatozoa yang terkandung dalam setiap ejakulat.
Pemeriksaan ini terdiri dari:
1. Uji HOS (Hypo Osmotic Swelling Test)
     Yaitu pengujian terhadap keutuhan ekor spermatozoa, yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran atau kerusakan pada ekor spermatozoa.
     Seperti dikertahui bahwa spermatozoa berenang dalam cairan mani/seminal plasma dengan menggerakkan ekornya, bila terdapat kerusakan atau kerusakan pada ekor spermatozoa, maka dapat dipastikan spermatozoa tersebut tidak mampu bergerak cepat dan lurus.
2. Uji Migrasi
     Yaitu pengujian terhadap spermatozoa yang mampu berpindah dari cairan mani ke dalam medium tertentu, untuk mengetahui berapa banyak spermatozoa yang mampu bermigrasi dari seminal plasma ke dalam cairan serviks istri ketika berhubungan seks.
     Seperti diketahui bahwa setelah berhubungan seks, spermatozoa harus mampu keluar dari cairan mani menembus cairan serviks istri untuk melanjutkan perjalanannya mencapai sel telur. Jika spermatozoa tidak mampu melakukan migrasi pada uji ini, maka dapat dipastikan bahwa spermatozoa tersebut pun tidak mampu bermigrasi dari seminal plasma ke cairan serviks.
Analisa kuantitatif dan kualitatif semen biasa disebut dengan SA lengkap.

Apa perlunya SA lengkap?
     SA lengkap dapat memberikan informasi yang jelas dan lengkap, sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan dan terapi lanjutan yang tepat bagi pasien.

Syarat apa saja yang perlu diketahui untuk melakukan pemeriksaan SA lengkap?
  1. Pria yang akan melakukan pemeriksaan SA harus abstinentia seks (puasa berhubungan) paling sedikit 3 hari dan tidak boleh lebih dari 5 hari.
  2. Penampungan sperma selalu dalam gelas steril dan sebaiknya ejakulasi dilakukan di tempat/laboratorium dan bila hal ini tidak memungkinkan, dapat dilakukan di tempat lain, tapi semen harus diserahkan paling lama 1 jam setelah ejakulasi/dikeluarkan.

Kepada siapa hasil SA lengkap dikonsultasikan?
     Hasil SA lengkap sebaiknya dikonsultasikan kepada Dokter Spesialis Andrologi (Sp.And), karena dokter spesialis ini dapat mengetahui pemeriksaan dan terapi selanjutnya.


Sumber: RSIA Sayyidah

Rabu, 18 Mei 2016

Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/berita/84/museum-kepresidenan-balai-kirti
     Bagi Anda yang berencana untuk berkunjung ke Museum Kepresidenan RI, mungkin Anda perlu memperhatikan beberapa prosedur di bawah ini:

Prosedur Kunjungan 

1. Calon pengunjung mengajukan Surat Permohonan Berkunjung, ditujukan kepada:
    Kepala Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
    Kompleks Istana Kepresidenan Bogor
    Jl. Ir. H. Juanda No. 1 Bogor
2. Mencantumkan nomor kontak (telepon/HP dan email) penanggung jawab rombongan
3. Melampirkan daftar nama calon pengunjung
4. Surat dapat dikirimkan langsung/dikirim melalui email
5. Surat diterima paling lambat tujuh hari sebelum waktu berkunjung

Tata Tertib Pengunjung

1. Berpakaian sopan dan rapi
Pria: kemeja, celana panjang, dan bersepatu
Wanita: baju berlengan, celana pangjang/rok panjang/gaun dibawah lutut, dan bersepatu
Tidak diperkenankan:
Memakai kaos, baju tidak berlengan, celana pendek, rok mini, jeans, pakaian tipis/ketat, sandal
2. Pengunjung yang hadir harus sesuai dengan daftar nama yang diajukan
3. Dilarang
    a. Membawa tas, ransel, dan sejenisnya ke dalam museum
    b. Merekam, baik dalam bentuk foto/video di area tertentu dalam museum
    c. Menyentuh dan/atau memegang seluruh media/koleksi yang ada di museum
    d. Membawa makanan dan minuman ke dalam museum
    e. Membawa senjata api, senjata tajam, dan obat-obatan terlarang ke dalam museum
    f. Membawa binatang ke dalam museum
4. Surat permohonan berkunjung dapat dibatalkan atau ditunda sewaktu-waktu apabila ada acara dilingkungan Istana Kepresidenan Bogor ataupun jika pengunjung tidak menaati ketentuan pada poin-poin yang telah ditentukan

Jadwal Kunjungan

Selasa-Jum'at, Pukul 09.00-15.00 WIB
Sabtu-Minggu, Pukul 09.00-13.000 WIB
Senin dan Hari Libur Nasional (TUTUP)

Lokasi

Jl. Ir. H. Juanda No. 1
Bogor 16000

Kontak Informasi

Email           : museumkepresidenanindonesia@gmail.com
Facebook     : Balai Kirti
Instagram    : @balaikirti
Twitter          : @balaikirti
Telepon/Fax : 0251-7561701

Senin, 16 Mei 2016

Hobi Baru

     Seorang ibu rumah tangga yang hanya berada di rumah, belum mempunyai momongan, tentu sering mengalami kebosanan. Dari kecil tidak suka membaca, baik membaca buku pelajaran, buku cerita, novel, maupun komik. Membaca buku pelajaran pun dikarenakan tuntutan sebagai pelajar saat itu. Lebih suka bermain dan mengobrol atau bercerita.
     Setelah full menjadi ibu rumah tangga, beberapa bulan pertama masih bisa bertahan dengan teman HP laptop. Menonton televisi pun juga jarang. Akhirnya menemukan hobi baru, yaitu membaca. Hal yang dari kecil tidak saya suka. Setiap pergi dan ketemu toko buku, pasti langsung masuk dan melihat-lihat, siapa tahu ada buku yang cocok untuk saya baca. Jika tidak membeli langsung, biasanya saya juga berburu buku via online di suatu website. Beberapa kali saya membeli buku berseri. Dan tidak jarang dari buku berseri itu, kurang 1-2 buku. Jika mencari di toko buku secara langsung biasanya susah/tidak ada. Akhirnya saya harus mencari di internet. Medianya macam-macam, mulai dari website toko buku online, hingga toko buku bekas di Instagram. Karena sering upload foto buku-buku dan bertanya tentang buku-buku di Instagram, tidak sedikit akun instagram dari toko-toko buku yang mem-follow saya.Itu menarik... :-)
     Sekarang, sedikit-sedikit mulai berkurang kegiatan membacanya. Ada selingan hobi baru, yaitu mewarnai. Mungkin terdengar aneh, bahkan seperti anak kecil. Tapi saya menikmatinya. Butuh kreatifitas, imajinasi warna, ketekunan, dan kesabaran. Karena jika kita tidak sabar, maka hasilnya pun akan kurang bagus. Untuk bahan gambar yang harus diwarnai, saya download dari internet. Kemudian saya print, dan mulai saya warnai. Saya bercita-cita, jika nanti sudah terkumpul banyak, akan saya jilid menjadi 1 buku.
Berikut contoh gambar yang sudah saya warnai. Mohon maaf jika masih kurang bagus. *namanya juga amatir.

Selasa, 10 Mei 2016

Balada Si ROY

Novel

Balada Si Roy

Penulis: Gol A Gong
Gramedia Pustaka Utama
November, 2012

Buku 1 : Joe ~ Avonturir
Buku 2 : Rendez-Vous ~ Bad Days
Buku 3 : Blue Ransel ~ Solidarnos
Buku 4 : Telegram ~ Kapal
Buku 5 : Traveler ~ Epilog

     Ini tentang cinta terlarang anak SMA antara Roy yang bandel dan Ani yang cantik. Dullah- anak jawara dengan geng Borsalino -nya., juga mencintai Ani. Bahkan Dullah merasa berhak mendapatkan Ani, karena sudah dijodohkan oleh orang tua mereka. Ayah Ani "menjual" Ani kepada ayah Dullah yang kaya dengan imbalan seluruh utang beres.
     Roy berjuang untuk mendapatkan cinta Ani dari tangan Dullah. Roy tidak peduli Dullah dengan geng Borsalino-nya yang selalu mengancamnya agar tidak menedkati Ani. Roy menantang Dullah untuk menyelesaikan urusan Ani tanpa main keroyokan. Roy ingin "satu lawan satu". Dullah kalah duel dengan Roy. Karena dendam dengan Roy, Dullah menghalalkan segala cara. Dullah membunuh Joe- anjing herder Roy warisan dari ayahnya.
     Roy terluka dan traveling menjelajahi Indonesia membawa serta cintanya kepada Ani. Roy harus pergi, tapi juga harus pulang karena ada yang dikasihi dan mengasihi di rumah.

Minggu, 01 Mei 2016

Office Histeroskopi

     Office histeroskopi merupakan suatu tindakan dengan menggunakan tabung optic atau teleskop kecil melalui vagina tanpa melakukan sayatan dan dilakukan dengan bantuan cairan sehingga rongga rahim dapat terbuka dan dilihat keadaannya. Tindakan ini dapat dilakukan sekitar 5-30 menit tanpa pembiusan atau anestesi.
Hysteroskopy

Indikasi

Office histeroskopi digunakan untuk:
- Mengevaluasi pendarahan rahim yang abnormal
- Mengevaluasi penyebab infertilitas pada wanita
- Mengevaluasi lokasi IUD dalam rahim serta benda asing dalam rahim
- Menilai dan mngevaluasi adanya penebalan dinding rahim ataupun keganasan pada rahim
- Melakukan tindakan bedah minor, misalnya:
  1. Pengangkatan polip kecil pada rahim
  2. Membuka perlengketan saluran telur
  3. Membuka perlengketan pada dinding rahim

Kontraindikasi

Office histeroskopi tidak disarankan untuk dilakukan bila terdapat:
- Keganasan pada serviks/mulut rahim
- Penyakit radang panggul yang akut
- Kehamilan

Waktu Pelaksanaan

Waktu terbaik untuk melakukan tindakan office histeroskopi adalah saat sebelum terjadi ovulasi (sejak mulai menstruasi), yaitu hari ke 6-12 siklus menstruasi dengan syarat jika ingin berhubungan menggunakan kondom sebelum tindakan dilakukan.

Keunggulan

Office histeroskopi merupakan tindakan yang aman, dilakukan tanpa pembiusan dan dilakukan dalam waktu yang singkat. Keluhan yang biasa dirasakan pasien pasca tindakan adalam kram perut yang akan hilang dengan sendirinya, sedangkan efek samping berupa infeksi ataupun perdarahan pasca tindakan sangan jarang terjadi.

Sumber: Hermina Hospital Group

Minggu, 24 April 2016

ProgMil Part 3 - Konsultasi Awal dengan Dr. Marly Susanti

Pada Progmil part 3 ini, saya akan sharing cerita tentang konsultasi saya dengan dr. Marly di RSIA Hermina, Bekasi.
Sumber: http://pusatpengobatan.com/blog/rsia-hermina-bekasi/

     Sabtu, 23 April 2016, kami membuat jadwal untuk konsultasi dengan dr. Marly. Sebagai informasi, jika Anda ingin konsultasi/periksa ke dr. Marly, sebaiknya Anda membuat janji jauh-jauh hari. Karena berdasarkan pengalaman, saya telah membuat janji sejak hari pertama haid, untuk konsultasi pada hari ke-14, artinya 2 minggu sebelum kedatangan saya ke RS, namun saya sudah mendapat nomor antrian 24. Tidak lupa tanyakan waktu kisaran antrian Anda. Jika saya kemarin, nomor 24 dipanggil sekitar pukul 14.30. Saat saya di tempat pendaftaran, saya juga sempat menanyakan berapa antrian yang ada pada hari itu, jawabnya sekitar 70an orang pasien. *woooow..
     Berhubung tempatnya jauh dari rumah, dan lebih mudah dijangkau jika kami menggunakan commuter line, maka kami ke RS Hermina Bekasi menggunakan commuter line sampai stasiun bekasi, kemudian lanjut naik becak. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 1 siang dan sampai di RS sekitar pukul 2 siang. Kami menuju Poli Eksekutif, tempat dr. Marly praktik. Pertama, kami mendaftar terlebih dahulu, mengisi formulir, pengukuran berat badan dan tekanan darah. Saya sempat diwawancarai sedikit tentang riwayat kesehatan dan usia pernikahan kami, program apa saja yang sudah kami jalani. Sebagai pasien baru di Hermina, biasanya kami dikenakan biaya untuk penggantian buku catatan pasien. Namun petugas menanyakan apakah saya sebelumnya sudah mempunyai buku catatan seperti itu, maka saya keluarkan buku catatan yang saya miliki dari Morula. Sehingga di RS Hermina saya tidak perlu membayar buku lagi, dan langsung melanjutkan di buku tersebut. Biaya penggantian buku catatan pasien baru sebesar Rp. 25.000.
     Sambil menunggu antrian, di Poli eksekutif ini pasien mendapat snack berupa teh manis dan sepotong kue. Alhamdulillah, lumayan untuk ganjal perut. Kami mengantri sekitar 30 menitan, hingga akhirnya kami dipanggil masuk ke ruangan dr. Marly.
     Seperti biasa, kami sampaikan maksud tujuan kami. Dokter membaca catatan riwayat saya, serta hasil ansper suami yang telah kami sertakan. Perhatian dokter langsung tertuju pada hasil ansper suami. Beliau menyarankan agar rutin mengkonsumsi vitamin yang diberikan dokter, agar hasilnya lebih baik. Kemudian saya diarahkan untuk dilakukan USG. Hanya sedikit yang diucapkan dokter saat USG. Selanjutnya kami dijelaskan urutan atau prosedur jika saya ingin melakukan progmil dengan dr. Marly, yaitu Hysterosalpingogram (HSG) dilakukan oleh bagian Radiologi, pemeriksaan lab, dan Hysteroscopy (HO) atau teropong rahim yang dilakukan oleh dr. Marly sendiri. Kami juga dijelaskan tentang bentuk rahim yang normal seperti apa, kemudian pemeriksaan HO, yaitu dengan memasukkan kamera kecil ke dalam rahim, untuk mengetahui keadaan dinding rahim, bersih atau ada polip, serta proses HSG seperti apa. Tidak ketinggalan kami juga diberikan kisaran biaya setiap tindakan itu, diantaranya:
1. Hysterosalpingogram (HSG) : Rp. 1.241.000 + obat sebelum tindakan (+/- 50.000-100.000)
2. Pemeriksaan Lab : Rp. 3.281.500 (tergantung tes yang dilakukan)
3. Hysteroscopy (HO) : Rp. 1.700.000 jika rahim bersih, jika terdapat polip atau sejenisnya, akan langsung dilakukan tindakan, sehingga biaya menjadi Rp. 2.900.000
Petunjuk Persiapan HSG
Surat Pengantar HSG
Surat Pengantar Pemeriksaan Lab
     Hanya itu yang disampaikan dokter, karena akan lebih banyak dijelaskan oleh petugas yang berada di luar ruangan. Dr. Marly hanya berpesan, bahwa sebelum konsultasi berikutnya, yaitu untuk melakukan HO, maka saya harus sudah melakukan HSG dan pemeriksaan lab. Saya bebas untuk melaksanakan HSG dan pemeriksaan lab di mana saja. Saya juga tidak ada resep obat.
Berikut rincian biayanya:
1. Poli Eksekutif Konsultasi Dr Subspesialis Obsgyn : Rp. 292.000
2. USG Transvaginal : Rp. 125.000

     Sebagai pengalaman saya dengan dr. Marly, kebetulan saya bisa konsultasi tepat pada hari ke-14 dari pertama haid. Karena menurut beberapa orang, dengan USG transvaginal akan dapat terlihat bentuk/ukuran sel telur saya. Namun saat saya konsultasi kemarin, sama sekali tidak disinggung masalah itu. Saat saya tanyakan perawat yang menjelaskan pada saya di luar ruangan, dijawab bahwa jika tidak ada yang disampaikan oleh dokter, maka hal itu sehat/normal. Sedangkan jika ditemukan hal-hal yang tidak normal, maka akan disampaikan. Padahal saya sudah bertanya saat dilakukan USG, namun dokter berkata bahwa nanti akan dijelaskan di meja, hingga akhirnya dokter tidak menjelaskannya. Sebaiknya, entah baik atau jelek dokter tetap menyampaikannnya, agar pasien itu tahu kondisinya.
     Yaaa semoga hasil pemeriksaan-pemeriksaannya nanti bagus semua, sehingga bisa lanjut pada tahap progmilnya.
Terima kasih sudah membaca sharing progmil saya, semoga bermanfaat dan nantikan sharing progmil saya berikutnya.