Hari ini, lebih tepatnya pagi ini, saya dan suami sudah
meluncur ke RSIA Sayyidah untuk melakukan Ansper (SA) lagi, untuk melihat
perkembangan dari kuantitas dan kualitas dari sperma suami setelah diberikan
obat/vitamin sebulan yang lalu.
Kami tiba di RS pukul 8 pagi. Pagi ini cukup ramai yang akan
melakukan tes SA. Kami mendapat urutan keempat. Prosesnya sama, kami mendaftar
kemudian diminta untuk ke bagian laboratorium. Di sana kami mengisi biodata
yang diperlukan, kemudian setelah menunggu giliran, akhirnya kami memasukin
ruangan. Pukul 9, suami sudah selesai dan menyerahkan sperma yang dikeluarkan
ke bagian lab.
Kami kembali menunggu hingga Dr. Indra praktik, yaitu pukul
2 siang. Seperti konsultasi sebelumnya, kami mendapat antrian nomor 2 ke Dr.
Indra. Pukul 2 siang, kami mengambil hasil tes SA ke lab, kemudian
menyerahkannya ke bagian pendaftaran, untuk disatukan dengan berkas suami, dan
kami siap dipanggil ke ruangan dokter. Tidak lama, kami dipanggil dan masuk ke
ruang dokter. Dr. Indra sangat ramah, suka guyon (red: bercanda), sehingga
membuat kami santai dan tidak tegang di depan dokter.
Dokter menjelaskan bahwa secara keseluruhan, hasilnya baik,
bahkan sangat baik alias terjasi peningkatan yang signifikan dibandingkan
dengan hasil sebelumnya. Itu artinya obat yang diberikan berhasil. Namun
mengapa masih belum hamil juga si istri? Untuk itu saya dianjurkan untuk
melakukan tes Asa. Tes ini dilakukan dengan mempertemukan darah istri dengan
sperma suami. Bagaimana reaksi dari darah istri? Apakah darah istri anti dengan
sperma suami? Dengan tes ini akan diketahui tingkat alergi terhadap sperma
suami.
Dan untuk mempertahankan kualitas sperma, kembali diberikan
resep obat/vitamin yang sama, namun jenisnya dikurangi. Setelah selesai
konsultasi, saya langsung menuju lab lagi untuk pengambilan darah (tes Asa). Darah
saya akan didiamkan selama kurang lebih 1 minggu untuk melihat reaksi setelah
dicampur dengan sperma suami. Sehingga untuk minggu depan kami harus kembali ke
RS lagi untuk pengambilan hasil Asa tes dan konsultasi ke dokter, sekaligus
saya juga akan melakukan cek darah ke lab atas anjuran Dr. Marly kemarin.
Berikut rincian biaya hari ini:
1. Analisa Sperma Lengkap: Rp 475.000
2. Biaya Laboratorium:
a. Uji Ig E Istri: Rp 230.000
b. Survival time test: Rp 210.000
c. Uji HSAaT I-II-III-IV-V: Rp 405.000
d. Uji Isojima: Rp 115.000
3. Biaya Tindakan: konsultasi dr. Indra: Rp 285.000
Sekian cerita Progmil saya hari ini, semoga bermanfaat bagi pembaca, dan nantikan cerita saya berikutnya.
Mb inge, boleh sy mnta kontak email mb? Sy mau tanya2 masalah promil dan tes asa. Mksh
BalasHapusSalam kenal mbak Kiki..
HapusTerima kasih sudah menghubungi saya. Senang bisa berbagi cerita dengan mbak Kiki.
Semangat terus buat kita.. :-)
Salam kenal mba inge. Semangat terus ya mba. Saya dan suami alumni dr indra dan dr marly. 2013-2014 Ngerasain bgt bolak balik sayyidah dan hermina bks. Alhamdulillah saya sdh dianugrahi 2 buah hati 2014 dan 2016. Insya Allah terus berusaha ya mba..salute sama pejuang2 progmil ��������
BalasHapusSalam kenal kembali mbak Riskiyah agustina..
HapusAlhamdulillah ya mbak..ikut senang..
Semoga saya dan teman2 yang lain segera ketularan.. :)
Assalamualaikum mba inge, gmn promilnya? Semoga ttp semangat ya mbaa..
BalasHapusKita sama2 dr. Indra nih. Suami juga olighoasthenozoospermia pergerakan lambat dan jumlah sperma sedikit. Setelah dikasih obat hormon sm dr. Indra selama 1 bulan di oktober 2016, November 2016 aku lgsg hamil tp des detak jantung janin berhenti. Kehamilan k2 ku itu mba, sblmnya jg ga berkembang. Aku udah 3tahun nikah. Hamil pertama waktu 1 bulan stlh nikah dan dikuret.
Sekarang aku ke dr indra lagi dan beliau minta suami tes darah dan ansper lg mba. Email mba apa? Mgkn kita bisa sharing. Semoga Allah segera menitipkan dd bayi sehat di rahim kita ya mba aamiin. :)
Aamiin...
Hapusterus semangat ya mbak..
email saya alitalya22@gmail.com monggo jika mau sharing2 lebih lanjut :)
mba boleh di info nama2 vitamin / obat untuk peningkatan sperma suami dari setelah test sperma pertama dan kedua
BalasHapus