Persaingan Facebook dan Google semakin memanas. Facebook memblokir tool pengekspor Google+ yang salah satunya memungkinkan pengguna Google+ memperbarui status Facebook-nya dari Google+.
Sebelumnya, Facebook telah memblokir aplikasi pihak ketiga yang mampu mengekspor kontak Facebook ke situs lain seperti Google+. Meski aplikasi bernama Google+Facebook belum ditutup, Facebook sedang sibuk menghentikan aksi tool lain yang memungkinkan pengguna Facebook mengekspor daftar temannya ke situs lain.
Contohnya, Open-Xchange, sebuah layanan yang mengizinkan pengguna Facebook mengekspor detail teman-temannya ke produk dan layanan lain. Meskipun, si pemilik tool mengklaim bahwa pihaknya telah mengikuti syarat dan ketentuan Facebook.
Seperti diungkapkan ZDNet, Facebook mengirimkan e-mail ke pemilik Open-Xchange dan menyatakan bahwa Open-Xchange telah melanggar ketentuan. Open-Xchange disebutkan tak boleh memakai daftar teman pengguna Facebook di luar aplikasi Open-Xchange.
Open-Xchange menyatakan kekecewaannya. Tidak hanya karena Facebook telah memblokir apa yang mereka percaya sebagai hal yang sah, tapi juga karena Open-Xchange menilai Facebook terlalu jauh mengontrol informasi pribadi penggunanya.
"Bila Anda ingin melihat apa yang terjadi ketika sebuah perusahaan mengontrol data pribadi Anda untuk keuntungan mereka, inilah contohnya," kata Rafael Laguna, CEO Open-Xchange.
Facebook juga memblokir layanan peramban Google Chrome bernama Facebook Friend Finder, yang mengizinkan pengguna mengekspor kontak Facebook melalui alamat e-mail, sebuah fitur yang sekarang populer dengan peluncuran Google+. Tinggal menunggu waktu saja akses Google+Facebook juga diblokir dan Facebook serta Google+ tak pernah berkolaborasi.
Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2011/07/14/brk,20110714-346516,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar