Tab Menu

Sabtu, 21 Januari 2017

ProgMil Part 8 - Histeroskopi & Hidrotubasi

     Seperti janji saya sebelumnya, pada postingan kali ini, saya akan sharing tentang histeroskopi dan hidrotubasi yang saya lakukan kemarin. Sebelumnya, apa itu histeroskopi? Histeroskopi adalah tindakan dimana histeroskop akan dimasukkan ke dalam vagina yang akan digunakan untuk memvisualisasikan lapisan dinding rahim. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk memeriksa kondisi rahim, saluran indung telur, serviks, jalur serviks, dan vagina dari tanda-tanda tidak normal, serta juga dapat digunakan untuk melakukan pembedahan invasif minimal (untuk lebih lengkapnya bisa di baca di sini). Lalu, apa itu Hidrotubasi? Hidrotubasi adalah salah satu cara untuk memeriksa dan mengobati kebuntuan saluran telur. Cara pemeriksaannya adalah dengan memasukkan cairan yang mengandung antibiotik dengan alat yang disebut hidrotubator, melewati vagina ~ mulut rahim ~ leher rahim ~ rahim ~ hingga saluran telur untuk lebih lengkapnya bisa di baca di sini).

     Lanjut yaaa.. Ke dokter kali ini terpaksa berangkat sendiri tanpa suami, karena suami harus kerja. Gak enak kalau harus ijin lagi, kemarin sudah ijin setengah hari. Kemarin, saat daftar untuk periksa hari ini, perawatnya berpesan agar datang 1 jam sebelum tindakan. Jika dokter praktik jam 10 pagi, maka saya harus datang jam 9. Karena ada obat yang harus dimasukkan ke tubuh saya sebelum tindakan. Saya sampai tepat jam 9 pagi. Setelah sekian lama menunggu sendirian tanpa suami, akhirnya datanglah sang dokter sekitar jam 10.30.
    Barulah saya dipanggil perawat ke sebuah ruang pemeriksaan. Saya pikir saya akan masuk ke ruang dokter duluan, seperti pemeriksaan sebelumnya. Saya mendapat nomor antrian pendaftaran ke-8, yang ternyata sistem nomor antrian di poli eksekutif ini tidak sama dengan poli kebidanan umum. Saya dipanggil perawat untuk dibantu dimasukkan obat pereda nyeri melalui an*s. Kemudian saya diminta menunggu lagi. Saking lamanya menunggu, saya sampai buang air 2 kali. Baru sekitar jam 12.40 saya dipanggil masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Perasaan saya semakin tidak karuan, takut masuk sendiri, takut sakit, takut hasilnya kurang baik, >.<
     Baru saja saya nongol ke ruangan, dokter langsung minta saya untuk segera bergegas siap-siap tindakan (*saya sudah siap dok..sampai saya ngantuk dan kelaperan nungguin :( ). Ruangan dr. Marly di poli eksekutif ini cukup besar jika dibandingkan dengan ruang periksa dokter kandungan di poli eksekutif ini. Ruangannya paling ujung, peralatannya saya liat cukup lengkap. Tidak seperti ruang dr. Marly di poli eksekutif di RS Hermina bekasi.
     Saya dibantu oleh perawat untuk bersiap-siap. Setelah semua peralatan siap dan saya pun sudah siap pada posisinya, dokter masuk. Semakin gugup dan malu. Akhirnya untuk mengurangi ketegangan, saya bercanda dengan dokter dan perawatnya. Saya bertanya pada dokter, akan sakit gak dok? Kata pasien sih cuman mules dikit, gak kayak HSG. tapi kalau sakit, ya salahin aja pasien yang ngomong itu, orang dokter gak pernah ngrasain. Waduh...
     Tindakan yang pertama adalah histeroskopi. Dokter memasukkan semacam pipa sebesar bolpoin, yang panjangnya mungkin ada sekitar 30cm, dilengkapi dengan kamera untuk melihat rahim saya. Tidak butuh waktu lama, katanya rahim saya normal, bersih (*alhamdulillah). Rasanya biasa aja, mules-mules sedikit. Kemudian langsung dilanjutkan hidrotubasi, yaitu dengan memasukkan antibiotik. Rasanya juga sama, gak sakit. Sudah.. Tidak sampai 10 menit, padahal saya menunggunya 3,5 jam.
     Kemudian saya disuruh bersih-bersih. Jangan lupa, jika Anda akan melakukan histeroskopi atau hidrotubasi, Anda harus bawa pembalut. Karena biasanya akan muncul flek setelah tindakan. Setelah itu saya menyampaikan ke dokter bahwa saya ingin terapi untuk ASA nya ke dokter saja, biar fokus 1 dokter dan 1 tempat. Untuk itu, jika diperlukan tes alergi, saya mau tes alergi di RS ini saja. Okay, dokter setuju.
     Di poli eksekutif ini kita benar-benar dilayani dalam satu tempat, mulai pendaftaran pasien, pembayaran, memasukkan obat, menebus obat, bahkan jika Anda akan cek laboratorium, petugas yang akan menghampiri Anda. Tentunya memang harga bawa rupa. Namun untuk saya kali ini, saya sendiri yang pergi ke laboratorium, karena sekalian pulang dan tanya-tanya disana.
     Saya pindah ke lantai 2, setelah menunggu sebentar saya dipanggil untuk ambil darah. Hasil akan selesai dan bisa diambil setelah 6 hari kerja. Artinya, saat konsul berikutnya hasil tes alergi ini sudah selesai. OK gak papa. Sebelum pulang saya tidak lupa untuk daftar pada pemeriksaan berikutnya. Hari ini dapat oleh-oleh biru lagi di siku tangan kiri. Itung-itung persiapan minggu depan, bakal disuntik 7 kali selama 7 hari berturut-turut.
Berikut rincian biaya yang saya lakukan hari ini:
1. Obat : Rp 172.960
    Hidrotubasi II
      ~ Dis Needle 23G (1)
      ~ Syringe 20 cc Terumo (1)
      ~ Cortison 10/cc Inj (10)
      ~ Kanamycin Inj (1)
      ~ NaCL 9% 25 ml @Dos (1)
      ~ Pronalges Supp / DA (1)
      ~ Fol Cath08 (1)
2. Biaya Umum RS Dr. Obsgyn Klinik Eksekutif : Rp 66.000
3. Histeroskopi Diagnostik : Rp 1.500.000
4. Hidrotubasi - Eksekutif : Rp 704.000
5. Pemakaian Obat Poli Eksekutif : Rp 15.750
6. Lain-lain (Apron) : Rp 3.500
7. Paket Panel Alergi : Rp 1.050.000

     Sekedar tambahan informasi, untuk perbandingan biaya histeroskopi di RS Hermina Depok 1,5 juta (intip saja) dan 2,5 juta (jika ada tindakan), sedangkan biaya histeroskopi di RS Hermina Bekasi 1,75 juta (intip saja) dan 2,9 juta (jika ada tindakan).
     Sekian dulu sharing cerita histeroskopi dan hidrotubasi saya kali ini, terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat. Tetap semangaaatt... :-)

4 komentar:

  1. Heii udah baca Dr awal sampai akhir... ��... Semangat ya Inge... Pasrahkan sama Allah.. insyaAllah diberikan yg terbaik .. amiiinnnn

    BalasHapus
  2. mba bisa minta email nya ngga untuk nanya2 ?

    BalasHapus