Tab Menu

Kamis, 19 Januari 2017

ProgMil Part 7 - Kembali ke Dokter

     Setelah 4 bulan pasca keguguran, akhirnya kami berniat untuk kembali melanjutkan promil kami ke dr. Marly. Bulan ke-4 ini sebenarnya sempat membuat saya berharap, karena tamu yang biasanya datang rutin 29  hari (pasca keguguran) hingga 34 hari baru juga datang. Hampir setiap hari ngetes, tapi hasilnya tetap negatif, hingga akhirnya harapan itu pupus bersamaan dengan datangnya si tamu.
     Well, akhirnya setelah si tamu datang, kami langsung telepon ke RS Hermina Depok untuk mendaftar ke dr. Marly. Pada promil kali ini, kami pindah ke RS Hermina Depok karena cerita teman, bahwa di sana tidak seramai di RS Hermina Bekasi. Hanya saja, praktik dr. Marly di Depok kesemuanya pada hari kerja, bahkan ada yang pagi hari. Untuk itu, memilihlah kami hari Kamis, 19 Januari 2017, bertepatan dengan hari ke-9 saya mens.
     Kami berangkat setelah Ashar, sekitar pukul 15.30. Alhamdulillah perjalanan arah Depok cukup lancar. Sampai di RS sekitar pukul 16.15. Padahal praktik dokter mulai pukul 16.00. Tapi hingga pukul 17.30, barulah dokter datang. Seharusnya kami mendapat nomor antrian ke-5, tapi entah kenapa kami dapat panggilan pertama. Setelah itu dapat cerita bahwa nomor antrian dari perjanjian tidak mempengaruhi antrian panggilan. Jadi tergantung kedatangan.
     Kemudian masuklah kami ke ruang pemeriksaan dokter. Dari beberapa hasil pemeriksaan yang kami bawa, diantaranya hasil laboratorium (hormon, gula, kolesterol), tes ASA, HSG, dan Analisa Sperma, dokter membacanya satu per satu. Kemudian bertanya pada saya, sudah hamil? ada riwayat keguguran? Saya jawab, saya pernah sempat hamil setelah melakukan HSG, namun keguguran diusia kehamilan 11 minggu, dikarenakan janin tidak berkembang.
     Kemudian barulah dokter menjelaskan. Itulah mengapa saya bisa keguguran, hal itu disebabkan dari beberapa hasil yang saya bawa tadi. Kolesterol saya sangat tinggi, ASA saya juga sangat tinggi, sedangkan disaluran tuba saya ada hidrosalping di kanan dan kiri, meskipun tidak sampai menyumbat. Tapi hal itu sudah bisa mempengaruhi kualitas dari sel telur dan sperma yang lewat disaluran tuba saya.
     Untuk itu, ada beberapa tahapan yang harus saya lakukan untuk menyembuhkan atau mengurangi kondisi saya di atas, diantaranya:

  1. Kolesterol tinggi, tentu dengan mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang mengandung kolesterol. Pola hidup sehat. Serta diberikan obat yang diminum setiap hari selama 2 bulan, kemudian diminta untuk cek kadar kolesterolnya lagi.
  2. ASA tinggi. Untuk menurunkan ASA, bisa dengan terapi PLI (sel darah putih suami disuntikkan ke istri, gunanya agar tubuh si istri "berkenalan" dengan suami, tidak menganggap sperma suami musuh). Dari anjuran hasil tes, saya dianjurkan untuk terapi PLI sebanyak 3 kali. Namun dr. Marly menawarkan ke saya agar infus Gamaras. Gamaras ini dikatakan lebih efektif menurunkan ASA dari pada PLI, Namun harganya cukup menguras kantong, yaitu sekitar 4 juta untuk sekali infus. Meskipun semua itu tergantung dengan respon tubuh dari setiap orang. (*semoga ASA saya cepat turun)
  3. Hidrosalping bilateral. Dari dokter, saya diminta untuk terapi Diatermi dan suntik antibiotik selama 7 hari berturut-turut. Sebelum itu, mumpung besok itu hari ke-10, besok pagi saya diminta untuk melakukan Histeroskopi (intip rahim) dan Hidrotubasi (tiup rahim).
     Dipikiran saya, saya bingung besok gimana, suami kerja. Pernah denger cerita bahwa kedua tindakan itu sakit, siapa yang akan mengantar saya, gimana saya nanti pulangnya dijalan. Aaaah Bismillah aja. Pasrahkan saja pada Allah.
     Belum selesai sampai di situ, dokter bilang bahwa hormon AMH saya cukup rendah, yaitu hanya 0,8 (bulan Mei 2016). Normalnya 1-1,5. Hormon AMH ini menunjukkan kadar cadangan sel telur saya. Setiap bulan akan semakin turun. Artinya, jika saya tidak segera hamil dan punya anak, kesempatan saya untuk bisa hamil akan semakin kecil. Artinya pula, jika AMH seseorang itu menunjukkan angka 0, maka seseorang itu sudah mengalami menopause.
     Untuk itu, saya diharuskan untuk segera kerja cepat. Hal itu pula yang semakin membuat saya pusing. Banyak serangkaian tahapan yang harus saya lalui. Selain itu, masalah biaya yang harus dikeluarkan, yang tentunya tidak sedikit. Semua ini demi bisa menyambut titipan Allah. Kami hanya bisa berdoa agar diberikan kelancaran.
     Jadi resume target saya berikutnya adalah

  • Jumat, 20 Januari 2017 Histeroskopi dan Hidrotubasi.
  • Mulai Senin, 23 Januari 2017, Diatermi dan suntik antibiotik selama 7 hari.
  • Selasa, 31 Januari 2017, Hidrotubasi ke-2.
  • Setiap hari saya diminta minum obat untuk menurunkan kolesterol selama 2 bulan, kemudian cek kolesterol lagi.
  • Suami setiap hari selama 3 bulan minum obat yang mengandung anti oksidan, guna mempertahankan kualitas sperma.
  • Hari ke-2 mens berikutnya, kontrol untuk mendapat obat penyubur (dicoba alami).
  • Bulan berikutnya (Maret) cek kolesterol dan infus Gamaras, serta kemungkinan akan inseminasi (*semoga bisa alami aja yaaa).
     Sekedar info, hari ini saya konsultasi dengan dr. Marly di poli kebidanan & kandungan umum. Yang umum ini, waktu praktiknya sore, sedangkan jika pagi, dokter praktik di poli eksekutif.
Biaya yang harus dikeluarkan di RS Hermina Depok hari ini, sebagai berikut:
1. Obat suami : Rp 271.800
    - Glisodin (30)
2. Kartu Pasien (karena pasien baru) : Rp 15.000
3. Obat istri : Rp 817.350
    - Hidrotubasi
      ~ Dis Needle 23G (1)
      ~ Syringe 20 cc Terumo (1)
      ~ Cortison 10/cc Inj (10)
      ~ Kanamycin Inj (1)
      ~ NaCL 9% 25 ml @Dos (1)
      ~ Pronalges Supp / DA (1)
    - Diatermi
      ~ Syringe 1 cc Tuberculin (1)
      ~ Syringe 10 cc Terumo (7)
      ~ Aqua for Inj 25 ml (4)
      ~ Ceftriaxon 1 Gr Inj (7)
      ~ Alcohol Prep Pads Steril (8)
      ~ Zemyc 150 Mg Cap (2)
      ~ Metronidazol 500 Mg Tab (15)
      ~ Prodiva Gel 30 Gr (1)
    - Kolesterol
      ~ Simvastatin Tab 20 Mg (30)
4. Konsultasi Dr. Sub Obsgyn Dr. Marly : Rp 297.000
Obat dan Alat Resep Dokter
     Cukup sampai di sini dulu ceritanya, sudah panjang kali lebar. Besok kita sambung lagi cerita berikutnya. Tetap semangat.. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya, serta menambah informasi bagi para pejuang seperti saya. :-)

8 komentar:

  1. Aq baca semua cerita ttg promil Mbak inge disini. Ada sebagian yg hampir sama dengan kegiatan promil aq selama ini... semoga semua Ikhtiar calon ibu2 yg sedang promil berbuah manis ya aamiin... usaha itu tidak akan mengkhianati hasil...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin...
      semoga semua usaha kita dilancarkan dan disegerakan mendapat momongan...

      Hapus
  2. Hallo mba inge sungguh bermanfaat sekali postingannya bagi kita yang belum pernah menjalani hal tersebut. Ditunggu postingan selanjutnya mba ... semangat

    BalasHapus
  3. Mba mau tanya saya kan jg promil sm. Dokter marly
    Sebaiknya diatermi dlu ap hiteroscopy dlu??
    Saya binggung terlalu bnyak pnjelasan sm beda suster.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru balas,
      Mbak Lia jadinya gimana?

      Kl yg saya lakuin dulu, histeroskopi dl, baru diatermi. Histeroskopi kan cm diintip saja, dimasukkan alat/kamera utk melihat kondisi rahim.
      Kl tidak ada masalah, tidak ada tindakan lain jg.
      Kl saya, sesuai dg penjelasan dr dokter sendiri spt itu..

      Hapus
  4. Mba Inge, terima kasih sudah membuat blog ini yg sangat informatif dan bermanfaat. Mba punten mau tanya terapi ASA nya mba jadi pakai apa mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah jika bisa bermanfaat bagi orang lain.
      Kita bertukar pengalaman di sini.
      Sampai saat ini saya belum jadi terapi Asa, baik menggunakan PLI ataupun gamaras.
      Dulu mungkin saya hanya mencoba puasa berhubungan. Itupun tidak berlangsung lama. Setelah itu alami saja..

      Hapus