Lanjutan
Part 2
Hari pertama pasca operasi, kami lebih konsen untuk mencari
tempat/lab yang melayani swab tes dengan cepat. Kami mendapat informasi dari
saudara yang sudah pernah swab tes, bahwa ada lab yang prosesnya hanya 1-2 hari
sudah keluar hasilnya. Memang harus mengeluarkan biaya sendiri yang tentunya
lebih mahal, sedangkan jika lewat rumah sakit kami dirawat akan dikirim ke lab
milik pemerintah gratis tapi memakan waktu sampai sekitar 2 minggu, baru keluar
hasilnya. Kami tidak ingin digantung begitu lama. Bagaimana jika kami ingin
bertemu dengan bayi kami? Bertemu si kakak?
Akhirnya kami mendapat kontak lab tersebut. Tinggal menunggu
Acc dari dokter spesialis paru, apakah kami diperbolehkan melakukan swab tes
dari lab diluar rumah sakit ini. Malam harinya sang dokter baru visit, kami
sampaikan rencana kami, dan jelas saja kami di Acc. Kami juga berkoordinasi
dengan pihak lab rumah sakit, ternyata mereka siap membantu untuk pengambilan
sample swab nya dan membantu mengkomunikasikan dengan pihak lab lain tadi. Ada
yang menarik dari kejadian ini. Jika kami melakukan swab tes mandiri, langsung
dengan lab lain itu, biayanya justru lebih mahal dibandingkan jika kami
"disalurkan" melalui lab rumah sakit tempat saya dirawat.
Tanggal 6 makin galau, sempat menanyakan hasilnya langsung
ke pihak lab lain tadi, ternyata sampai malam hasilnya masih belum keluar. Kami
masih harus menunggu sampai esok hari. Kamis tanggal 7, hari terakhir
seharusnya saya dirawat pasca melahirkan. Saya diminta untuk ct scan torax lagi
sebelum dibolehkan pulang. Saat itu, kata suster hasil swab kami belum keluar. Terlebih
lagi hari ini tanggal merah. Haduh makin galau. Haruskah kami menunggu lagi?
|
Hasil CT Scan pasca melahirkan, Alhamdulillah sudah sehat |
Ketika saya mandi, suami menerima telepon entah dari siapa,
yang ternyata dari bagian lab rumah sakit. Mereka memberitahukan bahwa hasilnya
sudah keluar, tapi masih dalam bentuk soft copy yang akan dikirimkan via email.
Untuk hard copynya belum diantar ke rumah sakit (bahkan sampai kami keluar dari
rumah sakit pada hari itu). Bagi kami itu tidak begitu penting. Soft copy pun
tidak masalah. Yang penting keterangan isinya. Inilah yang kami tunggu-tunggu
sejak pertama kali masuk rumah sakit pada hari Minggu, tanggal 3 lalu. Hasil
swab tes kami berdua dinyatakan NEGATIF Covid-19. Seketika plong, lega, syukur
alhamdulillah kami dinyatakan negatif.
|
Hasil Swab tes Inge |
|
Hasil Swab tes Aziz |
Meskipun kami juga merasa kecewa, bahwa saya dipaksa untuk
operasi cesar, padahal masih belum tentu saya positif Covid-19. Tapi nasi telah
menjadi bubur. Kami tidak bisa mengulang mengembalikan keadaan. Inilah qodar
yang harus kami jalani. Semoga Allah ganti yang lebih baik dan lebih barokah.
Kita semua diberikan kesehatan, dijauhkan dari virus Covid ini, dan Allah
segera memusnahkan virus Covid dari bumi kita tercinta ini.
Setelah mengetahui hasil kami negatif, rasa kangen dengan
bayi kami makin tidak bisa dibendung. Saya ingin sekali bertemu dan menggendong
bayi saya. Akhirnya waktu itu datang juga, kami bisa bertemu dengan bayi kami.
Dan siang harinya saya sudah diperbolehkan untuk pulang.
|
Pertama kalinya menggendong bayi perempuan kami, pada hari keempat pasca melahirkan |
Terima kasih banyak atas waktunya, telah meluangkan waktu untuk
membaca cerita pengalaman kami melahirkan ditengah pandemi Covid-19. Semoga
tulisan ini bisa memberi manfaat bagi orang lain. Jika ada yang ingin
ditanyakan, misal biaya paket bersalin di rumah sakit tempat saya melahirkan,
nama lab tempat kami swab tes serta biayanya, atau yang lainnya, bisa DM ke
email saya alitalya22@gmail.com. Mohon maaf tidak bisa saya sampaikan langsung
pada tulisan saya ini. Harap maklum.
Sampai jumpa pada tulisan saya yang lain. Semoga sehat
selalu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar