Sumber: http://pusatpengobatan.com/blog/rsia-hermina-bekasi/
Sabtu, 23 April 2016, kami membuat jadwal untuk konsultasi dengan dr. Marly. Sebagai informasi, jika Anda ingin konsultasi/periksa ke dr. Marly, sebaiknya Anda membuat janji jauh-jauh hari. Karena berdasarkan pengalaman, saya telah membuat janji sejak hari pertama haid, untuk konsultasi pada hari ke-14, artinya 2 minggu sebelum kedatangan saya ke RS, namun saya sudah mendapat nomor antrian 24. Tidak lupa tanyakan waktu kisaran antrian Anda. Jika saya kemarin, nomor 24 dipanggil sekitar pukul 14.30. Saat saya di tempat pendaftaran, saya juga sempat menanyakan berapa antrian yang ada pada hari itu, jawabnya sekitar 70an orang pasien. *woooow..
Berhubung tempatnya jauh dari rumah, dan lebih mudah dijangkau jika kami menggunakan commuter line, maka kami ke RS Hermina Bekasi menggunakan commuter line sampai stasiun bekasi, kemudian lanjut naik becak. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 1 siang dan sampai di RS sekitar pukul 2 siang. Kami menuju Poli Eksekutif, tempat dr. Marly praktik. Pertama, kami mendaftar terlebih dahulu, mengisi formulir, pengukuran berat badan dan tekanan darah. Saya sempat diwawancarai sedikit tentang riwayat kesehatan dan usia pernikahan kami, program apa saja yang sudah kami jalani. Sebagai pasien baru di Hermina, biasanya kami dikenakan biaya untuk penggantian buku catatan pasien. Namun petugas menanyakan apakah saya sebelumnya sudah mempunyai buku catatan seperti itu, maka saya keluarkan buku catatan yang saya miliki dari Morula. Sehingga di RS Hermina saya tidak perlu membayar buku lagi, dan langsung melanjutkan di buku tersebut. Biaya penggantian buku catatan pasien baru sebesar Rp. 25.000.
Sambil menunggu antrian, di Poli eksekutif ini pasien mendapat snack berupa teh manis dan sepotong kue. Alhamdulillah, lumayan untuk ganjal perut. Kami mengantri sekitar 30 menitan, hingga akhirnya kami dipanggil masuk ke ruangan dr. Marly.
Seperti biasa, kami sampaikan maksud tujuan kami. Dokter membaca catatan riwayat saya, serta hasil ansper suami yang telah kami sertakan. Perhatian dokter langsung tertuju pada hasil ansper suami. Beliau menyarankan agar rutin mengkonsumsi vitamin yang diberikan dokter, agar hasilnya lebih baik. Kemudian saya diarahkan untuk dilakukan USG. Hanya sedikit yang diucapkan dokter saat USG. Selanjutnya kami dijelaskan urutan atau prosedur jika saya ingin melakukan progmil dengan dr. Marly, yaitu Hysterosalpingogram (HSG) dilakukan oleh bagian Radiologi, pemeriksaan lab, dan Hysteroscopy (HO) atau teropong rahim yang dilakukan oleh dr. Marly sendiri. Kami juga dijelaskan tentang bentuk rahim yang normal seperti apa, kemudian pemeriksaan HO, yaitu dengan memasukkan kamera kecil ke dalam rahim, untuk mengetahui keadaan dinding rahim, bersih atau ada polip, serta proses HSG seperti apa. Tidak ketinggalan kami juga diberikan kisaran biaya setiap tindakan itu, diantaranya:
1. Hysterosalpingogram (HSG) : Rp. 1.241.000 + obat sebelum tindakan (+/- 50.000-100.000)
2. Pemeriksaan Lab : Rp. 3.281.500 (tergantung tes yang dilakukan)
3. Hysteroscopy (HO) : Rp. 1.700.000 jika rahim bersih, jika terdapat polip atau sejenisnya, akan langsung dilakukan tindakan, sehingga biaya menjadi Rp. 2.900.000
Petunjuk Persiapan HSG |
Surat Pengantar HSG |
Surat Pengantar Pemeriksaan Lab |
Berikut rincian biayanya:
1. Poli Eksekutif Konsultasi Dr Subspesialis Obsgyn : Rp. 292.000
2. USG Transvaginal : Rp. 125.000
Sebagai pengalaman saya dengan dr. Marly, kebetulan saya bisa konsultasi tepat pada hari ke-14 dari pertama haid. Karena menurut beberapa orang, dengan USG transvaginal akan dapat terlihat bentuk/ukuran sel telur saya. Namun saat saya konsultasi kemarin, sama sekali tidak disinggung masalah itu. Saat saya tanyakan perawat yang menjelaskan pada saya di luar ruangan, dijawab bahwa jika tidak ada yang disampaikan oleh dokter, maka hal itu sehat/normal. Sedangkan jika ditemukan hal-hal yang tidak normal, maka akan disampaikan. Padahal saya sudah bertanya saat dilakukan USG, namun dokter berkata bahwa nanti akan dijelaskan di meja, hingga akhirnya dokter tidak menjelaskannya. Sebaiknya, entah baik atau jelek dokter tetap menyampaikannnya, agar pasien itu tahu kondisinya.
Yaaa semoga hasil pemeriksaan-pemeriksaannya nanti bagus semua, sehingga bisa lanjut pada tahap progmilnya.
Terima kasih sudah membaca sharing progmil saya, semoga bermanfaat dan nantikan sharing progmil saya berikutnya.